TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survei resmi pada Rabu, 30 November 2022, memperlihatkan aktivitas pabrik di Cina terkontraksi lebih cepat pada November 2022 buntut dari pembatasan aktivitas karena penyebaran Covid-19 dan melemahnya permintaan global. Kondisi ini memberikan sinyalemen kalau tekanan pada ekonomi Cina meningkat.
Cina adalah negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Indek pembelian di sektor manufaktur atau PMI berada diangka 48,0, sedangkan pada Oktober 2022 berada diangka 49,2. Berdasarkan Biro Statistik Nasional Cina, angka itu adalah yang terendah dalam tujuh bulan terakhir. Jajak pendapat yang dilakukan Reuters pada sejumlah ekonom memperlihatkan para ekonom memprediksi PMI akan bangkit ke angka 49,0.
Pekerja dengan pakaian pelindung memasang penghalang di luar gedung, menyusul wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Shanghai, Cina 9 Juni 2022. REUTERS/Andrew Galbraith
Secara terpisah, PMI untuk non-manufaktur turun dari 48,7 pada Oktober 2022 menjadi 46,7 atau terendah dalam tujuh bulan.
Ekonomi Cina berada dalam tekanan setelah harga properti di sana anjlok dan melemahnya permintaan global pada barang-barang buatan Cina. Kondisi ini telah menimbulkan waswas terhadap pertumbuhan ekonomi Cina pada kuartal terakhir 2022.
Baca juga:Chatib Basri Cerita Perbandingan RI dengan Singapura Saat Ekonomi Terkontraksi
Otoritas Cina pada bulan ini sudah meluncurkan serangkaian kebijakan untuk mengatasi kesulitan ekonomi, di antaranya pemotongan rasio cadangan devisa dan langkah-langkah Covid-19. Saat yang sama, otoritas Cina melonggarkan pembatasan keuangan untuk menyelamatkan sektor properti.
Cina juga mengalami kondisi yang jarang terjadi, yakni unjuk rasa di sejumlah kota di Cina. Aksi protes dilakukan pada akhir pekan lalu sebagai bentuk kemarahan atas pengetatan aturan Covid-19.
Analis di Nomura mengatakan sejumlah area dan fasilitas di Cina yang berkontribusi pada sekitar 25,1 persen PDB Cina, dalam kondisi lockdown. Presentasi itu naik dibanding saat Cina mengalami puncak penyebaran Covid-19 sebelumnya pada April 2022, yakni sebesar 21,2 persen atau saat Shanghai berstatus lockdown penuh.
Sumber: Reuters
Baca juga: Top 3 Dunia: Dukungan Keluarga untuk Anwar Ibrahim dan Reporter BBC Ditahan Cina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.