TEMPO.CO, Jakarta - Seorang karyawan yang selamat dari penembakan massal yang mematikan di sebuah toko Walmart di negara bagian Virginia AS pekan lalu, menggugat perusahaan tersebut sebesar US$50 juta atau Rp786 miliar.
Baca juga: Penembakan di Walmart AS Tewaskan 7 Orang, Polisi Pastikan Pelaku Manajer Toko
Seperti dilansir Al Jazeera Rabu 30 November 2022, Donya Prioleau mengatakan bahwa dia dan karyawan lainnya memperingatkan manajemen Walmart tentang pelaku sebelum insiden terjadi. Ia juga memberikan daftar panjang tanda-tanda bermasalah yang ditampilkan oleh penyerang yang menurut Prioleau gagal ditangani oleh manajer.
Gugatan diajukan pada Selasa di pengadilan negara bagian Virginia. Prioleau mengatakan bahwa dia bekerja sebagai penjaga stok malam dengan Andre Bing, pria yang dituduh membunuh enam rekan kerjanya pada 22 November. Setelah melepaskan tembakan di ruang istirahat Walmart di Chesapeake, Bing kemudian membunuh dirinya sendiri.
Akibat insiden itu, Prioleau mengatakan dirinya mengalami gangguan stres pasca-trauma, termasuk tekanan fisik dan emosional. "Peluru mendesing di wajah dan sisi kiri penggugat Donya Prioleau, nyaris mengenai dia," bunyi gugatan itu. "Dia menyaksikan beberapa rekan kerjanya dibunuh secara brutal."
Enam orang juga terluka dalam serangan itu, yang memperbarui seruan untuk peraturan kontrol senjata yang lebih ketat di Amerika Serikat. Sepanjang 2022, telah terjadi lebih dari 600 penembakan massal, menurut Arsip Kekerasan Senjata, sebuah kelompok nirlaba.
Walmart, yang berkantor pusat di Bentonville, Arkansas, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang meninjau keluhan Prioleau dan akan menanggapi "sesuai dengan pengadilan".
"Seluruh keluarga Walmart sangat sedih atas kehilangan anggota tim kami yang berharga," kata perusahaan itu. “Simpati terdalam kami sampaikan kepada rekan kami dan semua orang yang terkena dampak, termasuk mereka yang terluka. Kami berfokus untuk mendukung semua rekan kami dengan sumber daya yang signifikan, termasuk konseling.”
Gugatan tersebut menuduh bahwa Bing "memiliki dendam pribadi terhadap beberapa karyawan Walmart dan menyimpan 'daftar pembunuhan' target potensial sebelum penembakan", yang terjadi tepat setelah pukul 22:00 waktu setempat Selasa lalu, menjelang liburan Thanksgiving AS.
Beberapa hari setelah serangan itu, pihak berwenang di Chesapeake merilis sebuah dokumen dari telepon Bing yang diberi label "catatan kematian." Dalam rekaman itu, pria berusia 31 tahun itu mengeluh bahwa rekan kerjanya mengucilkan dan memusuhi dia.
"Saya dilecehkan oleh orang-orang idiot dengan kecerdasan rendah dan kurangnya kebijaksanaan," tulis Bing, menuduh rekan-rekannya menertawakannya dan memberinya "senyum jahat".
Ketika seorang rekan mencoba "menyingkirkan" dia, Bing mengatakan dia "menyerang". Catatan tersebut, yang dirilis dengan nama yang disunting pada Jumat, tampaknya mengidentifikasi karyawan tertentu yang disalahkan Bing atas masalahnya, serta karyawan lain yang ingin dia "selamatkan".