Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejumlah Negara Mendukung Unjuk Rasa Menolak Lockdown di Cina

Reporter

image-gnews
Sejumlah warga melakukan aksi protes tehadap COVID-19 di kota Urumqi, Xinjiang, Uygur, Cina, 25 November 2022.  REUTERS
Sejumlah warga melakukan aksi protes tehadap COVID-19 di kota Urumqi, Xinjiang, Uygur, Cina, 25 November 2022. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina bergerak cepat untuk menekan demonstrasi yang meletus di seluruh negeri selama akhir pekan. Aparat Kepolisian dikerahkan ke lokasi yang menjadi sasaran unjuk rasa dan memperketat sensor online.

Ketika berita tentang protes menjadi berita utama internasional, pejabat dan organisasi pemerintah asing menyuarakan dukungan pada para pengunjuk rasa dan mengkritik respon Beijing.

“Kami mengawasi ini dengan cermat, seperti yang Anda duga. Kami terus berdiri dan mendukung hak untuk melakukan protes damai,” kata Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional Amerika John Kirby pada Senin, 28 November 2022.  

Baca juga: Soal PLTN Indonesia, Perusahaan Energi Nuklir Rusia: Tak Perlu Tunggu 2040

Sejumlah petugas medis dikerahkan di kompleks permukiman di Distrik Chaoyang, Beijing, China, yang sedang di-lockdown, Senin 21 November 2022. Untuk mengambil sampel tes PCR para penghuninya. Otoritas Kota Beijing memperketat kebijakan nol kasus COVID-19 setelah ditemukan tiga kasus kematian dalam dua hari berturut-turut pada 19-20 November 2022. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/foc.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan Cina harus mau mendengarkan suara rakyatnya sendiri. Lewat unjuk rasa ini, warga Cina mencoba mengatakan kalau mereka tidak senang dengan aturan Covid-19 yang diberlakukan. 

Uni Penyiaran Eropa (EBU) juga mengatakan pada Senin, 28 November 2022, bahwa EBU mengutuk intimidasi dan agresi yang tidak dapat ditolerir kepada wartawan anggota EBU di Cina. Pernyataan EBU itu merujuk pada wartawan asing yang ditahan (di Cina).

Protes di Cina dipicu kemarahan atas kebijakan nol-Covid-19 yang semakin ketat di Negeri Tirai Bambu itu. Jumlah demonstran meningkat di beberapa kota besar, demikian pula berbagai keluhan disuarakan. Demonstran juga menyerukan adanya demokrasi dan kebebasan yang lebih besar.

Pada Minggu malam, 27 November 2022, unjuk rasa menyebar ke Beijing, Chengdu, Guangzhou, dan Wuhan, di mana ribuan demonstran menyerukan agar pembatasan Covid-19 diakhiri dan adanya kebebasan politik. Warga Cina di beberapa wilayah yang lockdown merobohkan penghalang dan turun ke jalan.

Protes juga berlangsung di kampus-kampus, termasuk institusi favorit Universitas Peking dan Universitas Tsinghua di Beijing, serta Universitas Komunikasi Cina di Nanjing.

Unjuk rasa sangat jarang terjadi di Cina setelah Partai Komunis Cina memperketat aturan pada hampir semua aspek kehidupan di negara itu. Beijing juga siap mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang menyuarakan perbedaan pendapat, menghapus sebagian besar organisasi masyarakat sipil dan membangun teknologi tinggi untuk pengawasan negara.

Sistem pengawasan massal bahkan lebih ketat di Xinjiang, di mana pemerintah Cina dituduh menahan hingga 2 juta warga Uighur dan etnis minoritas lainnya di kamp-kamp. Mantan tahanan menuduh mereka dilecehkan secara fisik dan seksual.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di antara ribuan pengunjuk rasa, ratusan demonstran menyerukan agar Presiden Cina Xi Jinping dicopot. Cina hampir tiga tahun menjalani strategi tes massal virus corona, lockdown paksa, karantina mandiri, dan pelacakan digital pada warga yang dalam pengawasan karena Covid-19. Semua aturan itu, dianggap telah merugikan warga dan merugikan pula secara ekonomi.

Selain itu, protes di Cina juga dipicu oleh musibah kebakaran mematikan Kamis lalu 24 November 2022 di Urumqi, ibu kota wilayah barat jauh Xinjiang. Kobaran api menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai sembilan orang di sebuah gedung apartemen. Musibah ini menyebabkan kemarahan publik setelah video insiden tersebut memperlihatkan kalau lockdown telah menunda petugas pemadam kebakaran menjangkau para korban.

Kota Urumqi sudah lebih dari 100 hari berstatus lockdown. Kondisi ini membuat warga tidak dapat meninggalkan wilayah tersebut kalau tidak ada hal yang mendesak dan banyak yang terpaksa di rumah saja.

Rekaman video memperlihatkan pada Jumat, 25 November 2022, warga Urumqi melakukan aksi jalan ke gedung pemerintah dan meneriakkan agar lockdown diakhiri. Keesokan paginya, pemerintah daerah mengatakan akan mencabut lockdown secara bertahap – tetapi tidak memberi kejelasan kapan lockdown akan dicabut atau protes diatasi.

Sejauh ini CNN telah memverifikasi ada 20 titik unjuk rasa yang terjadi di 15 kota di Cina – termasuk ibu kota Beijing dan pusat keuangan Shanghai. Di Shanghai pada Sabtu, 26 November 2022, ratusan orang berkumpul untuk menyalakan lilin di Jalan Urumqi, untuk mengenang para korban kebakaran. Banyak yang mengangkat lembaran kertas putih kosong sebagai bentuk protes simbolis terhadap penyensoran. Mereka yang berunjuk rasa juga meneriakkan kalimat 'Butuh HAM, butuh kebebasan.'

Kebijakan nol-Covid-19 sangat terasa di Shanghai. Lockdown selama dua bulan di Shanghai pada awal tahun ini membuat banyak orang kesulitan membeli makanan, perawatan medis, atau persediaan dasar lainnya sehingga menimbulkan kebencian mendalam dari publik.

Sebelumnya pada November 2022, protes yang lebih besar terjadi di Guangzhou. Di sana, warga menolak lockdown dengan merobohkan penghalang dan bersorak-sorai saat mereka turun ke jalan.

Sementara protes di beberapa bagian di Cina sebagian besar telah bubar dengan damai selama akhir pekan lalu. Di beberapa kota kepolisian anti-huru-hara tak segan melakukan tindakan tegas pada demonstran.

CNN | Nugroho Catur Pamungkas

Baca juga: Otoritas China Mulai Menyelidiki Protes Anti-Pembatasan COVID-19

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Brasil Upayakan Suara Masyarakat Sipil Lebih Didengar di KTT G20

9 jam lalu

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyapa seorang warga Brasil yang berhasil dievakuasi dari Jalur Gaza, setibanya di pangkalan Angkatan Udara Brasilia, Brasil 13 November 2023. REUTERS/Ueslei Marcelino
Brasil Upayakan Suara Masyarakat Sipil Lebih Didengar di KTT G20

Brasil akan mengusulkan suara masyarakat sipil lebih didengar dalam KTT G20, bukan dari protes jalanan yang terkadang melalui aksi kekerasan.


WHO: Lonjakan Penyakit Pernafasan di Cina Tak Setinggi di Awal Pandemi Covid, Hanya Flu

12 jam lalu

Orang-orang menunggu di luar rumah sakit anak-anak di tengah peningkatan pneumonia mikoplasma, di Beijing, Cina 24 November 2023. Cina tengah dilanda wabah Penemonia yang banyak menyerang anak-anak. REUTERS/Florence Lo
WHO: Lonjakan Penyakit Pernafasan di Cina Tak Setinggi di Awal Pandemi Covid, Hanya Flu

Lonjakan penyakit pernapasan di Cina saat ini tidak setinggi sebelum pandemi Covid-19, dan bukan disebabkan patogen baru atau tidak biasa.


Mengenal Motor Buatan Indonesia Kanzen, Sering Dianggap Produk Cina

13 jam lalu

Motor buatan Indonesia bernama Kanzen.
Mengenal Motor Buatan Indonesia Kanzen, Sering Dianggap Produk Cina

Kanzen merupakan merek motor buatan Indonesia yang didirikan pada tahun 2000 oleh PT Semesta Citra Motorindo (SCM). Simak selengkapnya di sini:


Taiwan Mendakwa 10 Tentara Sebagai Mata-mata Cina

16 jam lalu

Militer Taiwan berlari selama latihan tahunan anti-pendaratan Han Kuang di New Taipei City, Taiwan 27 Juli 2023. REUTERS/Ann Wang
Taiwan Mendakwa 10 Tentara Sebagai Mata-mata Cina

Sepuluh mantan dan perwira militer Taiwan saat ini didakwa pada Senin karena diduga menjadi mata-mata Cina.


Top 3 Dunia: Jet Cina Kuntit Pesawat Filipina hingga Warga Gaza Diminta Pindah ke Selatan

17 jam lalu

Ingin Pulang ke Gaza Utara, Dua Warga Palestina Tewas Ditembak Militer Israel Saat Gencatan Senjata
Top 3 Dunia: Jet Cina Kuntit Pesawat Filipina hingga Warga Gaza Diminta Pindah ke Selatan

Berita Top 3 Dunia pada Senin 27 November 2023 diawali oleh kabar dua jet tempur Cina menguntit sebuah pesawat Filipina di Laut Cina Selatan


Kabar Tiktok Gandeng Tokopedia, Bahlil: Selama B to B, Kita Tak Boleh Intervensi

1 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ketika ditemui di sela acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Kawasan Senayan Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Kabar Tiktok Gandeng Tokopedia, Bahlil: Selama B to B, Kita Tak Boleh Intervensi

Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah mempersilakan layanan hosting video asal Cina TikTok berkolaborasi secara bisnis dengan investor lokal.


Catat Rekor, 3 Juta Orang Ikut Ujian CPNS Cina

1 hari lalu

Demonstran yang mengenakan helm dan masker, memblokir jalanan menuju gedung parlemen saat demo menolak RUU Ekstradisi, di Hong Kong, Cina, 12 Juni 2019. Para demonstran yang sebagian besar anak muda berkaos hitam dan masker membuat barikade di luar jalan menuju gedung Dewan Legislatif. REUTERS/Athit Perawongmetha
Catat Rekor, 3 Juta Orang Ikut Ujian CPNS Cina

Lebih dari 3 juta orang mengikuti ujian pegawai negeri sipil tahunan Cina pada akhir pekan


Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

1 hari lalu

Seorang pria yang membawa seorang anak duduk di luar rumah sakit anak-anak di Beijing, Cina, 27 November 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

Sehubungan lonjakan penyakit pernapasan, WHO menegaskan tidak ada patogen baru atau tidak biasa yang ditemukan dalam kasus-kasus baru-baru ini.


Pengadilan Beijing Memulai Sidang Kompensasi bagi Korban MH370

1 hari lalu

Zhang Yongli, adik dari korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370, berteriak sambil memegang poster saat melakukan aksi Beijing, Cina, 7 Agustus 2015 REUTERS/Jason Lee
Pengadilan Beijing Memulai Sidang Kompensasi bagi Korban MH370

Pesawat MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, membawa 239 orang - sebagian besar dari Cina - dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.


Anwar Ibrahim: Malaysia Berikan Bebas Visa untuk Turis Cina dan India

1 hari lalu

Kuala Lumpur, Malaysia. REUTERS
Anwar Ibrahim: Malaysia Berikan Bebas Visa untuk Turis Cina dan India

Malaysia akan memberikan bebas visa masuk kepada warga negara Cina dan India untuk masa tinggal hingga 30 hari mulai 1 Desember 2023