TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Zelensky dan Walikota Kyiv Vitali Klitschko dikabarkan terlibat ketegangan di tengah krisis listrik yang terjadi di Ukraina. Klitschko membela diri terhadap tuduhan yang dilontarkan oleh Presiden Volodymyr Zelensky bahwa terlalu banyak penduduk Kyiv masih tanpa listrik. Bantuan persediaan makanan, air, baterai dan kebutuhan pokok lainnya yang dilakukan oleh pemerintah kota Kyiv tidak mencukupi.
Baca: Zelensky: Ukraina Bersiap Menghadapi Serangan Baru Rusia
Pada Minggu, 27 November 2022, Klitschko menulis di Telegram bahwa ratusan pusat bantuan dan generator darurat sedang beroperasi. “Saya tidak ingin, terutama dalam situasi ini, terlibat dalam pertempuran politik. Itu konyol," ujarnya.
Klitschko beberapa kali berselisih dengan Zelenskyy sebelum invasi. Dia mengatakan sekutu Zelensky telah ikut memanipulasi tentang upaya kota tersebut dalam mengatasi kelangkaan energi dan bahan pokok di musim dingin. Manipulasi itu diunggah di media sosial oleh sekutu Zelensky. “Ini tidak baik, bukan untuk Ukraina atau mitra asing kami,” kata Klitschko.
Dalam pidato video malamnya pada hari Jumat, Zelenskyy mengatakan walikota Kyiv tidak berbuat banyak untuk membantu warga yang terkepung. "Sederhananya, lebih banyak pekerjaan yang dibutuhkan," kata Zelensky.
Krisis listrik terjadi di Ukraina setelah serangkaian serangan artileri Rusia terhadap infrastruktur yang dimulai bulan lalu. Perbaikan dilakukan sepanjang waktu untuk memulihkan layanan dasar utama karena banyak orang Ukraina terpaksa hanya menggunakan beberapa jam listrik per hari di musim dingin tahun ini.
Ukrenergo, operator jaringan listrik negara, mengatakan hari Minggu bahwa produsen listrik kini memasok sekitar 80 persen dari permintaan, dibandingkan dengan 75 persen pada hari sebelumnya.
Dengan hujan salju yang terus-menerus menyelimuti ibu kota pada hari Minggu, para analis memperkirakan bahwa cuaca musim dingin dapat meningkatkan efek pada konflik yang berkecamuk antara Rusia Ukraina. Laporan dari kedua negara yang bertikai, menurut Institute for the Study of War, sebuah wadah think thank yang memantau perkembangan di Ukraina, mengatakan kedua belah pihak menunjukkan bahwa hujan lebat dan lumpur telah mempengaruhi pertempuran di garis depan dalam beberapa hari mendatang.
Simak: Kremlin Minta Ukraina Menyerah, Akhiri Penderitaan Rakyat di Musim Dingin
AL JAZEERA | REUTERS