TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan pilot militer AS telah ditempatkan dalam pembatasan "ekstrem" di dalam penjara Australia. Pengacara Daniel Edmund Duggan menyatakan hal ini saat berjuang dalam pertempuran melawan ekstradisi rahasia dengan Departemen Kehakiman di Washington setelah sidang pada Senin 28 November 2022.
Baca juga: Australia Tangkap Eks Pilot MIliter AS yang Bekerja untuk China
Mantan marinir Duggan ditangkap di New South Wales pada 21 Oktober, pada pekan yang sama Inggris dan Australia mengeluarkan peringatan yang tidak biasa tentang upaya China untuk merekrut pensiunan pilot militer.
Duggan, 54 tahun, tinggal dan bekerja di China selama sekitar lima tahun sebelum penangkapannya, catatan perusahaan menunjukkan. Meskipun rincian dugaan pelanggarannya telah ditutup oleh pemerintah AS.
Pengacara Duggan, Dennis Miralis mengatakan kliennya - seorang warga negara Australia - telah diklasifikasikan sebagai "tahanan yang sangat berisiko tinggi" di dalam fasilitas dengan keamanan maksimum di Sydney. Kliennya telah ditolak aksesnya ke alat tulis dan perawatan medis.
“Dia saat ini bahkan tidak dapat mengakses pena untuk menulis pengaduannya,” kata Miralis di pengadilan.
“Belum pernah terjadi sebelumnya seorang warga negara Australia ditempatkan pada pembatasan narapidana yang paling ketat, mirip dengan orang yang dihukum karena pelanggaran teroris,” katanya kemudian kepada wartawan di luar.
Miralis menyarankan di luar pengadilan bahwa "campur tangan asing" oleh pemerintah AS dapat menjelaskan perlakuan tersebut. "Kami khawatir mungkin ada campur tangan asing yang mendorong tindakan dramatis ini," katanya.
Duggan telah ditahan di bawah Undang-Undang Ekstradisi Australia, sambil menunggu permintaan resmi dari pemerintah AS.
Pengacara Trent Glover, yang mewakili pemerintah AS, mengatakan Departemen Kehakiman AS akan mengajukan permintaan ekstradisi sebelum 20 Desember. “Dari sudut pandang Amerika Serikat, ini tidak lebih dari proses ekstradisi biasa,” katanya di pengadilan.
Duggan pindah ke Australia setelah meninggalkan Marinir AS, menjalankan perusahaan penerbangan petualangan Top Gun dari pulau selatan Tasmania.
Situs web Top Gun mengatakan Duggan menghabiskan lebih dari satu dekade terbang di Korps Marinir AS, mencapai pangkat mayor dan bekerja sebagai instruktur penerbangan taktis. Kasus Duggan akan kembali ke pengadilan pada akhir Desember.
Baca juga: Mantan Pilot Marinir AS Bantu China, Washington Minta Diekstradisi dari Australia
AL ARABIYA