TEMPO.CO, Jakarta - Farideh Moradkhani keponakan perempuan pemimpin Iran tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyerukan agar negara-negara asing memutuskan segala hubungan dengan Tehran menyusul kasus kematian Mahsa Amini, 22 tahun, yang didakwa melanggar aturan berpakaian di Iran. Moradkhani dikenal sebagai seorang aktivis HAM di Iran.
Ayah Moradkhani, yang berprofesi sebagai seorang mekanik, menikahi adik perempuan Khamenei. Moradkhani yang sudah meninggal, sebelumnya dikenal menentang pemerintahan abang iparnya itu.
Baca juga: Nama Keponakan Ibu Negara Venezuela Dihapus dari Daftar Sanksi Amerika
Seorang demonstran memegang foto Mahsa Amini, yang meninggal dalam tahanan polisi di Iran, di New York City, New York, AS, 22 September 2022. REUTERS/Caitlin Ochs
Sebuah rekaman video yang beredar online memperlihatkan Moradkhani ditahan pada 23 November 2022.
“Duhai orang-orang yang bebas (di negara Barat), tolong bersama kami dan katakan pada Pemerintah Anda agar menghentikan dukungan pada para pembunuh dan rezim pembunuhan anak. Rezim ini tidak setia pada prinsip – prinsip agama apapun dan tidak tahu aturan apapun kecuali kekuatan militer dan menjaga kekuasaan,” kata Moradkhani dalam rekaman video itu.
Kantor Khamenei enggan memberikan komentar perihal ini. Kantor berita HRANA mewartakan ada 450 demonstran yang tewas dalam tempo dua bulan setelah gelombang kerusuhan pada 26 November 2022. Dari jumlah itu, 60 korban tewas adalah aparat keamanan. Buntut dari gelombang unjuk rasa ini, ada 18.173 demonstran yang ditahan.
Kematian Amini telah memancing gelombang unjuk rasa mematikan. Amini ditahan atas tuduhan menggunakan pakaian yang tidak pantas. Dia meninggal saat dalam tahanan. Protes atas kejadian ini telah menjadi ujian paling berat yang dihadapi Iran sejak revolusi Islam pada 1979.
Gelombang unjuk rasa ini sama dengan menguji legitimasi Iran, yang terjadi di hampir setiap wilayah di Iran. Para demonstran turun ke jalan, mereka membakar foto-foto Khamenei dan menyerukan agar pemimpin Iran tertinggi itu mengundurkan diri.
Sumber: Reuters
Baca juga:Penggemar Wales Meninggal di Qatar setelah Pertandingan Melawan Iran
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.