TEMPO.CO, Jakarta - Bos baru Twitter, Elon Musk, mengatakan penguncian akun Twitter Donald Trump setelah ia berkicau tentang kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 adalah kesalahan besar yang harus diperbaiki. Meski demikian ia menegaskan bahwa hasutan untuk kekerasan akan terus dilarang di Twitter.
Baca: AS Larang Impor Produk Huawei dan ZTE, Mengancam Keamanan Nasional
"Saya baik-baik saja Trump tidak mencuit. Yang penting adalah Twitter memperbaiki kesalahan besar dalam melarang akunnya, meskipun tidak ada pelanggaran hukum atau ketentuan layanan," kata Musk dalam cuitannya pada Jumat, 25 November 2021."Mencabut platform Presiden yang sedang duduk merusak kepercayaan publik di Twitter untuk separuh Amerika.”
Pekan lalu, Musk mengumumkan pengaktifan kembali akun Trump setelah mayoritas responden dalam jajak pendapat Twitter yang mendukung pemulihan itu. Namun Trump mengatakan tidak tertarik untuk kembali ke Twitter dan akan tetap menggunakan situs media sosialnya sendiri, Truth Social, aplikasi yang dikembangkan oleh Trump Media & Technology Group.
Twitter menangguhkan akun mantan Presiden Amerika dari Partai Republik, yang 10 hari lalu mengumumkan akan mencalonkan diri lagi pada pemilu 2024, itu pada 8 Januari 2021.
Pada saat itu, Twitter mengatakan telah menangguhkannya secara permanen karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut setelah penyerbuan Capitol. Hasil pemilihan presiden pada November 2020 yang dimenangkan oleh Joe Biden dari Partai Demokrat disahkan oleh anggota parlemen ketika Capitol diserang setelah berminggu-minggu Trump mengklaim sebagai pemenang.
Trump berulang kali menggunakan Twitter dan situs lain untuk secara keliru mengklaim telah terjadi penipuan pemilih yang meluas, dan telah mendesak para pendukungnya melakukan aksi protes di Capitol, Washington.
Serangan itu sedang diselidiki oleh jaksa Amerika Serikat dan komite Kongres.
Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Jumat atas pernyataan Musk bahwa Trump tidak melanggar persyaratan layanan Twitter apa pun ketika akunnya ditangguhkan.
Sebelumnya pada hari Jumat, Musk mencuit bahwa menyerukan kekerasan atau hasutan untuk melakukan kekerasan di Twitter akan mengakibatkan penangguhan. Sehari sebelumnya, Musk mengatakan Twitter akan memberikan amnesti umum untuk akun yang ditangguhkan yang tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam.
Membalas sebuah twit, Musk mengatakan sangat memprihatinkan bahwa Twitter tidak mengambil tindakan sebelumnya untuk menghapus beberapa akun yang terkait dengan gerakan paling kiri Antifa. Menanggapi twit lain yang menanyakan apakah Musk menganggap pernyataan “orang trans pantas mati” layak untuk ditangguhkan dari platform, orang terkaya dunia itu menjawab: "Tentu saja”.
Perubahan dan kekacauan telah mewarnai beberapa pekan pertama setelah Musk mengakuisisi perusahaan media sosial itu. Dia telah memecat CEO dan sejumlah eksekutif serta mengumumkan pengunduran diri pejabat senior yang bertanggung jawab atas keamanan dan privasi.
Baca: Catatan Pelaku Penembakan 6 Karyawan Walmart: Mereka Mengejek Saya
REUTERS