TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan ibu dari para tentara yang ikut berperang ke Ukraina. Dalam pertemuan dengan 17 orang ibu itu, Putin mengatakan bahwa putra mereka tidak mati dengan sia-sia.
Baca: Putin Disebut Bakal Kerahkan 5 Juta Orang untuk Perang di Ukraina
Puluhan ribu tentara Rusia dan Ukraina tewas atau terluka dalam konflik yang berlangsung sejak sembilan bulan lalu itu. Ratusan ribu orang Rusia telah dikirim untuk berperang di Ukraina, termasuk 300.000 orang yang dipanggil sebagai bagian dari mobilisasi militer pada September lalu.
Putin dan para ibu tentara Rusia bertemu pada Jumat, 25 November 2022 atau dua hari menjelang Hari Ibu. Pertemuan dilakukan di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow.
Para ibu duduk mengelilingi meja yang sarat dengan teh, kue, dan buah beri. Putin berbagi cerita dengan mereka selama lebih dari dua jam.
Putin mengatakan dia memahami kecemasan dan kekhawatiran para ibu yang telah kehilangan anak laki-laki mereka. "Saya ingin Anda tahu itu, bahwa saya pribadi, dan seluruh pejabat Rusia, kami berbagi rasa sakit," katanya.
"Kami memahami bahwa tidak ada yang bisa menggantikan kehilangan seorang putra, terutama untuk seorang ibu," ujarnya sambil terengah-engah. Putin tampak sering berdehem.
Putin mengatakan dia tidak menyesali apa yang disebutnya operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Dia menggambarkan Rusia menghadapi hegemoni Barat setelah puluhan tahun dipermalukan sejak Uni Soviet jatuh pada tahun 1991.
Putin Beri Pujian ke Tentara yang Gugur
Putin memuji anak dari para ibu tersebut karena membela Novorossiya yang secara harfiah adalah Rusia baru. Novorossiya adalah sebuah istilah dari kekaisaran tsar yang digunakan kaum nasionalis Rusia modern untuk menggambarkan sebagian besar Ukraina selatan dan timur yang sekarang diklaim Rusia.
Putin mengatakan dia kadang-kadang memanggil tentara di garis depan. Kata-kata para tentara itu telah menjadikan mereka pahlawan di matanya.
Para ibu, dari seluruh Rusia dan dari kelompok etnis yang berbeda, mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Putin. Mereka mendoakan yang terbaik untuk Putin sebelum menceritakan tentang putra-putranya yang telah berjuang atau mati dengan gagah berani demi tujuan Rusia.
"Operasi Militer Khusus telah menyatukan kita," kata Maria Kostyuk kepada Putin. Ia menyarankan agar rumah tentara yang gugur diberi bintang untuk digantung di pintu, seperti yang terjadi pada Perang Dunia Kedua.
Sebagian besar para ibu memang mengajukan keluhan, namun hanya soal sepele. Keluhan antara lain kurangnya pakaian yang bagus untuk tentara, kebutuhan akan lebih banyak drone di garis depan, atau ketidakpedulian beberapa pejabat.
Nina Pshenichkina, seorang wanita dari provinsi Donetsk Ukraina yang putranya meninggal, mengatakan kehilangannya telah mengilhami dia untuk bekerja lebih keras untuk menjadikan wilayah itu bagian dari Rusia.
"Putramu hidup, dan tujuannya telah tercapai," kata Putin padanya. "Dan itu berarti dia tidak meninggalkan hidup dengan sia-sia."
Pertemuan dengan Putin Itu Telah Diatur
Kerabat lain dari tentara yang tewas dalam perang mengatakan Kremlin telah mengabaikan permintaan mereka untuk bertemu Putin. Pertemuan itu diselenggarakan oleh Putin dan diatur dengan hati-hati.
"Para ibu akan mengajukan pertanyaan yang telah disepakati sebelumnya," kata Olga Tsukanova, ketua Dewan Ibu dan Istri, dalam pesan di Telegram sebelumnya.
"Vladimir Vladimirovich (Putin), apakah Anda laki-laki atau siapa Anda? Apakah Anda memiliki keberanian untuk bertemu kami secara langsung, secara terbuka, bukan dengan wanita dan ibu yang telah disepakati sebelumnya yang ada di saku Anda, tetapi dengan wanita sejati yang bepergian dari berbagai kota ke sini untuk bertemu dengan Anda? Kami menunggu jawaban Anda," kata Tsukanova.
Hingga 21 September 2022, Rusia menyatakan sebanyak 5.937 tentara telah tewas. Angka tentara Rusia yang gugur itu jauh di bawah sebagian besar perkiraan internasional.
Jenderal tertinggi Amerika Serikat memperkirakan pada 9 November bahwa lebih dari 100.000 tentara telah tewas atau terluka baik dari Rusia maupun Ukraina. Sementara Ukraina tidak mengungkapkan berapa banyak tentaraya yang telah gugur dalam perang melawan Rusia.
Simak: Putin Bahas Batas Harga Minyak Barat dengan Irak
REUTERS