TEMPO.CO, Jakarta - Pemasok utama Apple di China, Foxconn menawarkan bonus 10.000 yuan atau setara Rp 21 juta kepada setiap pekerja agar meninggalkan pabrik. Foxconn juga telah meminta maaf atas kesalahan teknis.
Baca: 20 Ribu Buruh Foxconn Mundur, Produksi iPhone Makin Terganggu
Bonus tersebut akan dibayarkan dalam dua angsuran. Keputusan luar biasa ini diumumkan setelah protes keras mengguncang pabrik iPhone terbesar di dunia itu.
Foxconn menjanjikan para pekerja 8.000 yuan jika mereka setuju untuk meninggalkan Foxconn. Sementara sisanya yaitu 2.000 yuan lagi akan dibayarkan setelah mereka naik bus meninggalkan kompleks perusahaan yang luas.
Banyak dari 200.000 lebih pekerja di pabrik utama Foxconn di Zhengzhou berasal dari tempat lain di provinsi atau negara tersebut. Niat perusahaan untuk mengeluarkan karyawan baru yang dibantu oleh pemerintah daerah, memicu ketegangan di antara jajaran.
Kemarin, Kamis, 24 November 2022, pemasok utama Apple, Foxconn, mengatakan kesalahan teknis terjadi saat merekrut karyawan baru di pabrik iPhone tersebut. Perusahaan meminta maaf kepada para pekerja setelah perusahaan diguncang oleh kerusuhan yang dipicu oleh buruh baru.
Para pria menghancurkan kamera pengintai dan bentrok dengan polisi ketika ratusan pekerja memprotes pabrik iPhone terbesar di dunia di kota Zhengzhou pada hari Rabu. Protes meletus karena perbedaan pendapat terbuka yang jarang terjadi di China yang dipicu oleh klaim pembayaran yang terlambat dan frustrasi atas pembatasan COVID-19 yang parah.
Pekerja mengatakan dalam video yang beredar di media sosial bahwa mereka telah diberitahu bahwa Foxconn yang bermaksud menunda pembayaran bonus. Beberapa pekerja juga mengeluh karena terpaksa berbagi asrama dengan rekan kerja yang dinyatakan positif COVID.
Simak: Hadapi China, Militer AS Siap Kembali ke Teluk Subic Filipina setelah 30 Tahun
NDTV