TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu para ibu dari tentara Rusia yang bertempur di Ukraina pada Jumat, 25 November 2022 waktu setempat. Perang antara Rusia dan Ukraina adalah konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua memasuki bulan ke-10.
"Menjelang Hari Ibu, yang dirayakan di Rusia pada hari Minggu terakhir November, Vladimir Putin akan bertemu dengan para ibu dari prajurit yang terlibat dalam operasi militer khusus," demikain keterangan Kremlin.
Di Rusia, Hari Ibu diperingati pada Minggu, 27 November 2022. Kremlin mengatakan Presiden Putin akan bertemu dengan para ibu dari tentara yang dipanggil untuk berperang di Ukraina serta tentara profesional Angkatan Bersenjata Rusia.
Tank Rusia yang hancur terlihat di kompleks bandara internasional setelah Rusia mundur dari Kherson, di Chornobaivka, di luar Kherson, Ukraina 16 November 2022. Rusia mengatakan telah menarik 30.000 tentara melintasi Sungai Dnipro saat mundur dari Kherson. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Baca juga: Vladimir Putin Ucapkan Belasungkawa atas Gempa Cianjur kepada Jokowi
Seperti dilansir Reuters, Putin mengatakan dia tidak menyesal melakukan apa yang disebutnya operasi militer khusus Rusia melawan Ukraina. Putin juga menganggap perang itu sebagai momen yang menentukan ketika Rusia akhirnya melawan hegemoni Barat yang arogan setelah puluhan tahun dipermalukan bertahun-tahun sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Di sisi lain, Ukraina dan negara-negara Barat mengatakan Putin tidak memiliki pembenaran atas apa yang mereka sebut sebagai perang pendudukan gaya kekaisaran. Ukraina mengatakan akan berjuang sampai tentara Rusia terakhir dikeluarkan dari wilayahnya.
Ukraina tidak mengungkapkan kerugian yang dialaminya akibat perang ini. Sedangkan Rusia terakhir kali mengungkapkan kerugiannya pada 21 September 2022, ketika Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan ada 5.937 tentara Rusia yang gugur dalam perang Ukraina. Angka itu jauh di bawah dugaan sejumlah negara
Seorang Jenderal di Amerika Serikat memperkirakan pada 9 November lalu Rusia dan Ukraina masing-masing menyaksikan lebih dari 100 ribu tentara mereka terbunuh atau terluka. Perang Ukraina telah membunuh dan melukai puluhan ribu tentara di kedua sisi dan invasi Rusia telah memicu konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak krisis Rudal Kuba pada 1962.
Ratusan ribu tentara Rusia dikirim untuk bertempur di perang Ukraina, termasuk mengerahkan lebih dari 300 ribu tentara cadangan yang dipanggil sebagai bagian dari mobilisasi yang diumumkan oleh Presiden Putin pada September 2022.
Reuters | Nugroho Catur Pamungkas
Baca juga: 77 Pasien Korban Gempa Cianjur Masih Dirawat RSHS Bandung
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.