TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM pada Rabu, 23 November 2022, melakukan kunjungan kerja ke Kota Cilegon, Provinsi Banten. Ada tiga pabrik yang didatangi oleh Williams dan rombongan, yakni pabrik NS BlueScope Indonesia, Molycop Indonesia dan Pabrik Tepung Golden Grand.
"Mengunjungi Cilegon adalah kesempatan besar untuk melihat bagaimana arahan dan keahlian Australia digunakan untuk menghasilkan produk kelas dunia di Indonesia," kata Duta Besar Williams.
Baca juga:Prabowo: Indonesia Selalu Memandang Australia Teman Dekat
Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM mengunjungi kota Cilegon di Banten, Rabu, 23 November 2022. Dok: Australian Embassy Jakarta
Kedutaan Besar Australia dalam keterangan menjelaskan fokus kunjungan ini adalah untuk bertemu dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan investasi yang kuat dengan Australia dan mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana mereka memanfaatkan peluang yang tersedia di bawah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
"Cilegon adalah pusat manufaktur yang signifikan di Indonesia, dan saya bangga melihat perusahaan Australia berkontribusi pada pengembangan sektor manufaktur di Indonesia,” kata Duta Besar Williams.
Baca juga: Beri Ucapan Selamat ke Anwar Ibrahim, Jokowi: Saya Harap Kita Berjumpa Segera
Sebelumnya pada Juni 2022 lalu, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese melakukan rapat dengan Presiden RI Widodo untuk membahas masalah perdagangan dan investasi bilateral, kerja sama di bidang iklim dan energi, serta kepentingan regional dan global.
Albanese datang ke Indonesia bersama Menteri Luar Negeri Senator Penny Wong, Menteri Perdagangan Senator Don Farrell, Menteri Perindustrian Ed Husic, dan Anggota Solomon Luke Gosling OAM untuk Pertemuan Pemimpin Tahunan dengan Presiden Jokowi di Jakarta.
Menurut Albanese, pihaknya berharap Australia dan Indonesia dapat membangun hubungan lebih jauh, termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan dan mempromosikan kerja sama di bidang iklim, infrastruktur dan energi. Kedua negara setuju untuk meneruskan dana infrastruktur dan iklim yang diusulkan Pemerintah sebesar A$200 juta (Rp 2 triliun) dengan Indonesia.
Baca juga; 8 Perguruan Tinggi di Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Pukyong National University
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.