TEMPO.CO, Jakarta - Video yang beredar secara daring menunjukkan pasukan keamanan Iran menembaki pengunjuk rasa di sebuah kota Kurdi di barat negara itu pada Senin, 21 November 2022. Menurut para aktivis, penembakan itu menewaskan sedikitnya lima orang selama protes antipemerintah yang meletus pada pemakaman dua orang yang tewas sehari sebelumnya.
Baca: Amerika Menuding Serangan Turki ke Suriah Membahayakan Pasukannya
Al Arabiya melaporkan pada Jumat, 25 November 2022, video itu memperlihatkan puluhan demonstran berlindung di gang-gang saat tembakan senjata berat bergema di jalan-jalan.
Beberapa klip menunjukkan individu tergeletak tak bergerak dan berlumuran darah di jalanan, sementara yang lain menunjukkan warga berkumpul di rumah sakit setempat untuk menyumbangkan darah.
Video lain menunjukkan pelayat di pemakaman pada hari Senin meneriakkan bahwa seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, Bahaedin, telah ditembak mati sehari sebelumnya. Para pelayat memanggilnya “martir Kurdistan”.
Iran telah diguncang oleh protes antipemerintah sejak kematian Mahsa Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun, pada 16 September lalu. Amini meninggal dalam tahanan polisi moral di ibu kota Teheran. Ia ditahan atas tuduhan melanggar aturan berpakaian bagi perempuan Iran.
Protes, yang awalnya terkonsentrasi di wilayah barat Kurdi Iran tempat Amini berasal, telah menyebar ke seluruh negeri dan meningkat menjadi seruan untuk menggulingkan ulama yang berkuasa di negara itu.
Hengaw, kelompok hak asasi manusia Kurdi yang berbasis di Trondheim, Norwegia, menyatakan pasukan keamanan Iran melepaskan tembakan keras ke pengunjuk rasa di kota Javanrud, tempat pemakaman diadakan untuk dua pengunjuk rasa yang terbunuh sehari sebelumnya.
Kelompok ini mengutip saksi yang mengatakan bahwa pasukan Iran menggunakan senapan mesin berat untuk menembaki demonstran.
Hengaw menyebutkan tujuh orang tewas pada hari Senin, sementara kelompok lain, Jaringan Hak Asasi Manusia Kurdistan, menyatakan jumlah korbannya lima orang.
Kelompok terakhir mengatakan banyak dari yang terluka khawatir mereka dapat ditangkap di rumah sakit, sehingga sulit memastikan jumlah korban.
Ada laporan beberapa orang ditembak di kepala atau dada.