TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 20.000 karyawan pabrik Foxconn pembuat iPhone, yang sebagian besar pegawai baru, mengundurkan diri.
Ini merupakan pukulan terbaru pabrik bagi iPhone terbesar di dunia, yang telah bergulat dengan pembatasan ketat Covid-19 hingga memicu ketidakpuasan di kalangan pekerja dan mengganggu produksi menjelang liburan Natal dan Tahun Baru Imlek di bulan Januari.
Baca juga Lockdown Sebulan, Bentrokan Meletus di Pabrik Utama iPhone di China
Kekhawatiran meningkat atas kemampuan Apple mengirimkan produk selama periode liburan yang sibuk karena keresahan pekerja tetap ada di pabrik Zhengzhou, yang memproduksi model iPhone 14.
Pengunduran diri itu akan memperumit target Foxconn untuk melanjutkan produksi penuh pada akhir November, setelah protes buruh disertai kekerasan, kata sumber kepada Reuters.
Foxconn, yang secara resmi dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry Co, menolak berkomentar. Apple, yang mengatakan pada hari Kamis memiliki staf di pabrik, menolak berkomentar pada hari Jumat.
Dalam kasus perbedaan pendapat terbuka yang jarang terjadi di China, karyawan mengeluh tentang berbagi asrama dengan rekan kerja yang dites positif Covid.
Foxconn pada hari Kamis menawarkan 10.000 yuan (Rp22 juta) untuk karyawan yang mengundurkan diri.
Perusahaan meminta maaf atas "kesalahan teknis" terkait pembayaran saat perekrutan, yang menurut para pekerja merupakan faktor penyebab protes yang berakhir bentrok dengan petugas keamanan.
Video yang diposting di media sosial China pada hari Jumat menunjukkan kerumunan dan antrean panjang pekerja yang membawa barang bawaan mengantri naik bus. "Saatnya pulang," tulis seseorang.
Sumber Foxconn lain yang mengetahui masalah ini mengatakan beberapa karyawan baru telah meninggalkan pabrik tetapi tidak merinci berapa banyak.
Reuters