TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehakiman Amerika Serikat berupaya meminta mantan Wakil Presiden Mike Pence agar mau memberikan kesaksian terkait penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran hukum mantan Presiden Donald Trump. Trump dianggap melakukan operasi agar tetap berkuasa setelah kalah dalam pemilu 2020.
Sebuah sumber mengatakan pada New York Times dan diwartakan pada Rabu, 23 November 2022, Pence bersikap terbuka untuk mempertimbangkan permintaan tersebut.
Pence disebut menerima penyelidikan Kementerian Kehakiman itu, yang berbeda dari pengusutan oleh komite DPR, yang juga menyelidiki serangan gedung US Capitol pada 6 Januari 2021.
Anggota Polisi Capitol AS berjalan di depan US Capitol pada peringatan pertama serangan 6 Januari 2021 di Capitol oleh pendukung mantan Presiden Donald Trump, di Capitol Hill di Washington, AS, 6 Januari 2022. REUTERS/Jonathan Ernst
Baca juga: Top 3 Dunia : Tentara Bayaran Asal Amerika Tewas di Perang Ukraina
Penyelidik utama Kementerian Kehakiman Amerika mengenai perkara ini, Thomas Windom, menghubungi tim Pence beberapa pekan sebelum Jaksa Agung Merrick Garland menunjuk penasihat khusus pada Jumat lalu, untuk mengawasi penyelidikan 6 Januari 2021 dan penyelidikan terpisah atas penanganan dokumen rahasia oleh Trump. Kantor penasihat khusus belum memberikan komentarnya.
New York Times dalam pemberitaan menyebut pembahasan mengenai kesaksian Pence sedang dalam tahap awal. Pence belum dipanggil dan prosesnya mungkin memakan waktu berbulan-bulan karena Trump mungkin berusaha untuk memblokir atau memperlambat kesaksiannya dengan mencoba meminta hak eksekutif.
Menurut Pence, Trump bersalah dalam perkara ini karena mantan wakil presiden itu memiliki kekuatan untuk membalikkan hasil pemilu 2020. Hasil pemilihan disahkan oleh Pence dan anggota parlemen ketika Capitol diserang oleh pendukung Trump dari simpatisan Partai Republik.
Pengesahan itu diberikan berminggu-minggu setelah Trump mengklaim bahwa dia telah memenangkan pemilu.
Pence sebelumnya mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk bersaksi di depan komite kongres yang menyelidiki serangan gedung US Capitol jika diminta. Akan tetapi, dia kemudian mengatakan panel itu pun memiliki 'noda partisan'.
REUTERS
Baca juga: Sidang ACT Digelar Virtual, Ahyudin Dengarkan Dakwaan dari Ruang di Bareskrim
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.