Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Washington telah mengomunikasikan keprihatinan seriusnya kepada Ankara tentang dampak eskalasi terhadap tujuan memerangi ISIS.
“Kami telah mendesak Turki untuk menentang operasi semacam itu, sama seperti kami telah mendesak mitra Suriah kami untuk menentang serangan atau eskalasi,” kata juru bicara itu melalui surat elektronik.
Adapun juru bicara Badan Keamanan Nasional Amerika mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah Amerika menentang setiap tindakan militer yang mengacaukan situasi di Suriah.
Amerika telah bersekutu dengan SDF yang dipimpin YPG dalam perang melawan ISIS di Suriah, yang menyebabkan keretakan mendalam dengan Turki.
Moskow, yang bersekutu dengan Damaskus, juga meminta Turki menahan diri dalam penggunaan kekuatan militer berlebihan di Suriah dan menjaga agar ketegangan tidak meningkat.
Selama kunjungan resmi ke Turki pada hari Selasa, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan kepada wartawan bahwa Berlin berdiri teguh di pihak Ankara dalam perang melawan terorisme, tetapi memperingatkan bahwa reaksi tersebut harus masuk akal.
“Kami mendukung Turki dalam penyelidikan serangan teroris ini dan dalam perang melawan terorisme. Namun kami juga berpikir bahwa reaksi harus masuk akal dan sesuai dengan hak rakyat dan tidak merugikan warga sipil.”
Turki menyatakan pesawat tempurnya menghancurkan 89 sasaran di Suriah dan Irak, yang menewaskan 184 gerilyawan, dalam operasi yang menargetkan YPG dan PKK pada Ahad dan Senin lalu.
Baca: Jurnalis Meksiko Tewas Ditembak ketika Sedang Menyetir
REUTERS