Para editor dari grup News Limited, Minggu (22/3), mengaku foto-foto tersebut bukan foto Hanson. Mereka juga mengaku tertipu terkait foto-foto tersebut. Akibat foto-foto tersebut, Hanson mengajukan gugatan fitnah terhadap kelompok News Limited.
Foto-foto syur tersebut dilansir di koran-koran yang bernaung di bawah News Limited pada 15 Maret. Dalam koran-koran tersebut disebutkan bahwa foto itu diambil oleh mantan pacar Hanson ketika Hanson berusia 19 tahun.
Hanson, yang memicu kontroversi dengan berkampanye menolak masuknya warga Asia ke Australia pada 1990-an, mengaku tidak tahu mengenai foto-foto tersebut. Hanson juga menegaskan bahwa ia tidak mengenal orang bernama Jack Johnson yang disebut sebagai mantan pacarnya.
Grup media milik taipan Rupert Murdoch menyatakan permintaan maafnya kepada Hanson, Minggu (22/3). "Selama sepekan ini, saya selalu mengatakan bahwa saya adalah orang yang pertama di Australia yang akan meminta maaf kepada Pauline Hanson jika foto-foto tersebut terbukti bukan fotonya," tulis editor Sunday Telegraph, Neil Breen.
"Kami telah membuktikannya sendiri. Jadi Pauline, saya minta maaf," ujar editor Sunday Herald Sun, Damon Johnston. Ia juga menegaskan bahwa foto tersebut bukan foto Hanson.
Hanson menganggap foto-foto tersebut membuatnya tidak terpilih dalam upaya mendapatkan kembali kursi parlemen di negara bagian Queensland, Sabtu. "Saya rasa (foto-foto) itu tidak menguntungkan saya... Itu punya dampak," lanjut Hanson.
AFP| KODRAT SETIAWAN