TEMPO.CO, Jakarta - Panitia penyelenggara acara tahunan konferensi teknologi start-up, Slush memutuskan mendiskualifikasi pemenang kompetisi tahun acara itu. Immigram sebagai perusahaan pemenang juara satu kompetisi tersebut, diketahui kalau para pendirinya memiliki hubungan dengan investor di Rusia dan sejumlah pendirinya memegang paspor Rusia.
Acara tahunan Slush diselenggarakan di Ibu Kota Helsinki, Finlandi pada 17 November dan 18 November 2022. Sedangkan Immigram adalah platform imigrasi bakat berkantor pusat di London yang didirikan pada 2019 oleh Anastasia Mirolyubova dan Mikhail Sharonov. Perusahaan rintisan ini berfokus pada relokasi spesialis TI dari negara-negara seperti India, Nigeria, Brasil, Ukraina, dan Rusia ke Inggris.
Baca juga: Memberikan Apresiasi Kepada Anak Penting, Ini Jenis Hadiah yang Diperlukan
Pada Minggu lalu, 'Immigram' diumumkan sebagai pemenang Slush 100 Pitching Competition dan akan menerima hadiah $1 juta (Rp 15 miliar) dalam bentuk investasi dari lima firma ekuitas swasta, yakni Accel, General Catalyst, Lightspeed, NEA, dan Northzone.
Seperti diwartakan RT.com, setelah kemenangan mereka diumumkan, sejumlah kritikus mengecam panitia penyelenggara Slush karena memenangkan perusahaan yang memiliki hubungan dan beroperasi di Rusia menyusul konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev. Segelintir orang lebih marah karena start-up asal Ukraina, Zeely, hanya juara kedua dalam kompetisi tersebut.
Mirolyubova, yang telah tinggal di Inggris sejak 2016, mengatakan lewat unggahan di LinkedIn pada Minggu, 20 November 2022, bahwa meskipun dia tidak secara langsung berhubungan dengan penderitaan rakyat Ukraina, dia mendukung Ukraina dan tidak mendukung tindakan Rusia. Dia bahkan memastikan tidak akan pernah mendukung Rusia (invasi militer). Mirolyubova juga berjanji menyumbangkan $100 ribu (Rp 1,5 miliar) dari uang hadiah yang diterimanya kepada LSM di Ukraina.
Meskipun demikian, Mirolyubova prihatin karena dia mulai menerima ancaman pembunuhan gara-gara memenangkan kompetisi startup dan statusnya sebagai warga negara Rusia.
“Sifat Immigram adalah untuk membantu talenta (dari kota kecil di India hingga desa Nigeria) dengan paspor apa pun untuk tinggal dan bekerja di negara maju tanpa rasisme, xenofobia, dan kebencian. Saya ingin bisnis saya diadili, bukan kewarganegaraan saya,” kata Mirolyubova.
Pada hari Senin, 21 November 2022, akun Twitter resmi Slush mengunggah pesan yang mengumumkan kemenangan Immigram akan dicabut berdasarkan informasi terbaru pada tingkat operasi perusahaan di Rusia. Panitia penyelenggara juga meminta investor menarik semua dana investasi mereka dari platform Immigram.
Sejak Rusia meluncurkan serangan militernya terhadap Ukraina pada akhir Februari 2022, sejumlah perusahaan Barat dan internasional, investor swasta, bahkan lembaga budaya telah menjauhkan diri atau langsung memutuskan hubungan dengan apa pun yang ada sangkut-pautnya dengan Rusia. Adapula perusahaan yang menarik bisnis mereka sepenuhnya dari Negeri Beruang Merah tersebut.
RT.com | Nugroho Catur Pamungkas
Baca juga: Peneliti Nuklir BRIN Cerita Cara Hadapi Kelompok Antinuklir di Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.