TEMPO.CO, Jakarta - Layanan Riset Risiko Negara dan Industri Fitch Solutions memperingatkan potensi instabilitas politik Malaysia dapat berpengaruh pada sektor investasi negara itu. Politik di Malaysia masih diambang ketidakpastian karena tidak ada kubu yang secara kuat keluar sebagai pemenang dari pemilu.
"Kami kemungkinan akan menaikkan skor indeks risiko politik jangka pendek Malaysia dalam beberapa hari mendatang setelah pemerintahan baru terbentuk, dan ketika ada kejelasan yang lebih besar terkait dengan arah kebijakan," demikian pernyataan lembaga pemeringkat utang asal Amerika Serikat Fitch Solutions, seperti dikutip dari Free Malaysia Today, Selasa, 22 November 2022.
Baca juga:4 Saham Lo Kheng Hong yang Kepemilikannya di Atas 5 Persen, Apa Saja?
Fitch Solutions menyebut jika pemerintahan baru Malaysia yang stabil tidak kunjung terbentuk dalam beberapa minggu mendatang, maka hal itu dapat menyebabkan ketidakpastian yang lebih besar. Keadaan itu, juga akan membebani perkiraan pertumbuhan ekonomi Malaysia yang diproyeksi sebesar 5,8 persen pada 2022 dan 4,0 persen pada 2023 karena investor menunggu dan melihat pendekatannya.
Dua koalisi besar yang memenangkan mayoritas langsung dalam pemilu Malaysia pada Sabtu, 19 November 2022 — Pakatan Harapan di bawah pimpinan Anwar Ibrahim dan Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin Yassin, belum mendapat dukungan dari setidaknya 112 anggota parlemen yang diperlukan untuk membentuk 'simple majority'. Negosiasi antara berbagai pihak saat ini sedang berlangsung sampai tenggat yang ditentukan Kerajaan Malaysia pada Selasa pukul 14.00 waktu setempat, 22 November 2022.
Reuters mewartakan, koalisi Anwar yang mengedepankan multi-etnis, memenangkan jumlah kursi terbanyak dalam pemilu pada Sabtu, 19 November 2022, dengan 82 kursi. Sementara Aliansi Muslim Melayu Muhyiddin yang cenderung konservatif, mendapatkan 73 kursi.
Koalisi Muhyiddin mendapatkan dukungan dari dua blok politik yang lebih kecil pada Minggu, 20 November 2022, yang memberikannya kendali atas 101 kursi. Jumlah itu, masih kurang dari 112 kursi yang dibutuhkan untuk menjadi mayoritas. Kubu Muhyiddin termasuk di antaranya partai Islam yang menyerukan hukum syariah. Dia mengamankan jumlah kursi terbesar dari satu partai mana pun.
Media mewartakan koalisi Anwar bertemu dengan aliansi petahana Barisan Nasional pada Senin pagi, 21 November 2022, meskipun Muhyiddin telah menjadi mitra junior dalam pemerintahan saat ini dan telah menjadi pemimpin senior UMNO hingga beberapa tahun lalu. Namun pada Selasa, Barisan mengumumkan tidak akan masuk ke dalam pemerintahan dan akan menjadi oposisi.
Fitch Solutions berharap akan ada stabilitas politik di Malaysia setelah pemerintahan baru terbentuk dan diperkuat oleh RUU anti-partai yang disahkan pada Juli lalu dan efektif 5 Oktober 2022. Undang-undang itu disebut bisa mendorong pencegahan runtuhnya pemerintahan baru karena pembelotan partai. Itu juga diharapkan dapat mengarah pada peningkatan dalam proses pembuatan kebijakan, hingga mengurangi kebutuhan pemerintah yang berkuasa berikutnya untuk mencari dukungan dari partai-partai kecil untuk mencegah pembelotan.
FMT | REUTERS | THE STAR
Baca juga: Demi Selamatkan Ekonomi, Inggris Bakal Naikkan Pajak
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.