TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah mencapai kesepakatan dengan Iran untuk mulai memproduksi ratusan pesawat bersenjata nirawak atau drone di tanah Rusia. Demikian dilaporkan The Washington Post mengutip laporan intelijen yang dilihat oleh Amerika Serikat dan badan keamanan Barat lainnya.
Baca: Garda Revolusi Iran Tembaki Demonstran di Wilayah Kurdi, 4 Orang Tewas
Surat kabar itu melaporkan para pejabat Rusia dan Iran menyelesaikan kesepakatan itu selama pertemuan di Iran pada awal November lalu.
Tiga pejabat yang mengetahui masalah tersebut mengatakan Rusia dan Iran bergerak cepat untuk mentransfer desain dan komponen utama yang memungkinkan produksi “drone kamikaze” itu dimulai dalam beberapa bulan.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar.
Perang Rusia di Ukraina telah berlangsung sejak Februari lalu, meskipun pasukan Rusia mundur dari wilayah selatan dalam beberapa pekan terakhir. Menurut para ahli, selama sembilan bulan terakhir, laporan kejahatan perang, termasuk pemerkosaan dan penyiksaan, terhadap warga sipil Ukraina telah muncul, dengan drone bunuh diri digunakan untuk menyebarkan teror dan kekacauan
Menurut laporan The Post, Rusia telah menggunakan lebih dari 400 drone buatan Iran dalam perangnya melawan Ukraina.
Sementara Rusia belum secara resmi mengonfirmasi tuduhan mereka menggunakan drone Iran, Ruslan Pukhov, penasihat Kementerian Pertahanan Rusia, tampaknya secara keliru mengatakannya saat drone terbang pada Oktober lalu.
"Kamu tahu ungkapan, 'kita semua punya bajingan tapi kita tidak menggunakan kata itu?' Kita semua tahu drone itu buatan Iran, tapi pemerintah belum mengakuinya," kata Pukhov kepada Russian Business Channel.
Menurut The Post, kedua negara akan memulai produksi dalam beberapa bulan mendatang. Mereka bertukar informasi yang diperlukan, seperti desain dan komponen kunci, pada drone. Pesawat nirawak yang dirancang Iran akan diproduksi di dalam Rusia, taktik yang digunakan Iran dengan harapan menghindari sanksi dan dianggap netral.
"Ini berjalan cepat dari pengambilan keputusan hingga implementasi," kata seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada The Post.
Iran sebelumnya membantah memasok drone ke Rusia, tetapi Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan awal bulan ini bahwa Iran memang mengirim drone ke Rusia sebelum perang Ukraina.
Baca: Mengantisipasi Serangan Udara, Jerman Tawarkan Sistem Rudal Patriot ke Polandia
REUTERS | BERBAGAI SUMBER