China Umumkan Kematian Pertama COVID-19 dalam 6 Bulan Terakhir

Reporter

Pekerja mengenakan baju hazmat di tengah merebaknya kasus Covid-19, di Beijing, Cina, 13 Juni 2022. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Pekerja mengenakan baju hazmat di tengah merebaknya kasus Covid-19, di Beijing, Cina, 13 Juni 2022. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

TEMPO.CO, Jakarta - China pada Ahad 20 November 2022 mengumumkan kematian pertama COVID-19 dalam hampir setengah tahun terakhir. Seperti dilansir Arab News, kematian ini terjadi meski langkah-langkah baru yang ketat diberlakukan di ibu kota Beijing dan di seluruh negeri untuk mencegah wabah baru.

Baca juga: Kasus COVID-19 China Naik, Guangzhou akan Sediakan 250.000 Tempat Tidur Karantina

Kematian pria Beijing berusia 87 tahun itu adalah yang pertama dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional sejak 26 Mei. Sehingga, jumlah total kematian di China menjadi 5.227 orang. Kematian sebelumnya dilaporkan di Shanghai, yang mengalami lonjakan besar kasus selama musim panas lalu.

Meski China memiliki tingkat vaksinasi keseluruhan lebih dari 92 persen setelah menerima setidaknya satu dosis, jumlah itu jauh lebih rendah di antara orang tua, terutama mereka yang berusia di atas 80 tahun. Komisi tidak memberikan perincian tentang status vaksinasi korban meninggal.

Kerentanan itu dianggap sebagai salah satu alasan mengapa China sebagian besar menutup perbatasannya dan tetap berpegang pada kebijakan "nol-COVID" yang kaku. Langkah ini berupaya menghapus infeksi melalui penguncian, karantina, pelacakan kasus, dan pengujian massal. Meskipun, langkah ini berdampak pada kehidupan, perekonomian dan meningkatnya kemarahan publik pada pihak berwenang.

Sebagai tanggapan parsial, Kota Zhengzhou mengatakan bahwa tes COVID-19 dari anak di bawah usia 3 tahun dan "kelompok khusus" lainnya yang mencari perawatan kesehatan tidak lagi diperlukan.

Pengumuman oleh pemerintah Zhengzhou muncul setelah kematian anak kedua akibat penegakan anti-virus yang terlalu bersemangat. Seorang bayi perempuan berusia 4 bulan meninggal setelah menderita muntah dan diare saat dikarantina di sebuah hotel di Zhengzhou.

Laporan mengatakan ayahnya butuh 11 jam untuk mendapatkan bantuan setelah petugas kesehatan menolak untuk memberikan bantuan. Dia akhirnya dikirim ke rumah sakit 100 kilometer dari lokasi.

Pengguna internet mengungkapkan kemarahannya pada "nol COVID" dan menuntut pejabat di Zhengzhou dihukum karena gagal membantu masyarakat dan menewaskan anak tidak berdosa.

Hal ini mengikuti protes sebelumnya atas kematian anak laki-laki berusia 3 tahun akibat keracunan karbon monoksida di barat laut China. Ayahnya menyalahkan petugas kesehatan di kota Lanzhou, yang menurutnya berusaha menghentikannya membawa putranya ke rumah sakit.

Kasus lain termasuk seorang wanita hamil yang mengalami keguguran setelah dia ditolak masuk ke rumah sakit di kota barat laut Xi'an. Ibu hamil ini dipaksa duduk di luar dalam cuaca dingin selama berjam-jam.

Setiap kasus seperti itu membawa janji dari Partai Komunis yang berkuasa – paling baru minggu lalu – bahwa orang-orang di karantina atau yang tidak dapat menunjukkan hasil tes negatif tidak akan diblokir untuk mendapatkan bantuan darurat.

Namun, partai seringkali mendapati dirinya tidak mampu mengendalikan tindakan keras yang diberlakukan oleh pejabat lokal karena takut kehilangan pekerjaan. Atau, menghadapi tuntutan jika wabah terjadi di wilayah di bawah yurisdiksi mereka.

Hampir tiga tahun setelah pandemi, sementara sebagian besar dunia telah terbuka dan dampaknya terhadap ekonomi China meningkat, Beijing masih menutup sebagian besar perbatasannya dan melarang perjalanan bahkan di dalam negeri.

Di ibu kota Beijing, penduduk diberitahu untuk tidak melakukan perjalanan antar distrik kota, dan sejumlah besar restoran, toko, mal, gedung perkantoran, dan blok apartemen telah ditutup atau diisolasi. China pada Minggu mengumumkan 24.215 kasus baru, sebagian besar dari mereka tanpa gejala.

Baca juga: Kasus Baru COVID-19 Naik, Warga China Keluhkan Sulitnya Masuk Beijing

ARAB NEWS








Pertama Sejak 1949, Mantan Presiden Taiwan Lakukan Kunjungan ke China

4 jam lalu

Mantan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou berbicara kepada media di bandara sebelum berangkat dalam kunjungan ke Tiongkok, karena untuk pertama kalinya seorang mantan atau pemimpin Taiwan saat ini akan berkunjung sejak pemerintah Republik Tiongkok yang kalah melarikan diri ke pulau itu pada tahun 1949,  di Taoyuan, Taiwan 27 Maret 2023. REUTERS/Ann Wang
Pertama Sejak 1949, Mantan Presiden Taiwan Lakukan Kunjungan ke China

Ia menjadi pejabat tertingi Taiwan yang mengunjungi China, sejak pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada 1949


Jack Ma Akhirnya Kembali ke Cina Setelah Setahun Menghilang

7 jam lalu

Pendiri Alibaba, Jack Ma, menghadiri pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, 18 Januari 2017. [REUTERS / Ruben Sprich]
Jack Ma Akhirnya Kembali ke Cina Setelah Setahun Menghilang

Jack Ma, pendiri Alibaba akhirnya pulang ke Cina setelah ia tak terlihat selama setahun. Ia mengunjungi sebuah sekolah di sana.


Rusia Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarusia, NATO: Retorika Putin Berbahaya

9 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin, disambut oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko setibanya di Bandara Nasional Minsk di Minsk, Belarus 19 Desember 2022. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Rusia Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarusia, NATO: Retorika Putin Berbahaya

NATO mengecam Vladimir Putin dan menilai retorika nuklirnya "berbahaya" karena Rusia akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia


Ada Larangan Buka Bersama Saat Okupansi Hotel Terjun Bebas, 300 Anggota PHRI Sumsel Menjerit

10 jam lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Ada Larangan Buka Bersama Saat Okupansi Hotel Terjun Bebas, 300 Anggota PHRI Sumsel Menjerit

Lebih dari 300 anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan menjerit.


Putin: Rusia dan China Tidak Sedang Membuat Aliansi Militer

16 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Menteri Transportasi Vitaly Saveliev di Moskow, Rusia 25 Maret 2023. Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS
Putin: Rusia dan China Tidak Sedang Membuat Aliansi Militer

Putin menepis anggapan Moskow menjadi terlalu bergantung pada Beijing.


Cegah Kenaikan Kasus Covid-19, Dinkes DKI Jakarta Imbau Masyarakat Hindari Bukber

1 hari lalu

Petugas medis menunggu pengguna jasa layanan 'drive thru' tes antigen dan PCR Covid-19 harian di salah satu laboratorium di Setiabudi, Jakarta, Selasa, 3 Januari 2023. Pihak laboratorium tersebut mengaku permintaan layanan tes antigen maupun PCR Covid-19 terus menurun usai pemerintah mencabut PPKM dan menyatakan tes PCR dan antigen tidak lagi diwajibkan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Cegah Kenaikan Kasus Covid-19, Dinkes DKI Jakarta Imbau Masyarakat Hindari Bukber

Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit bagi pasien Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) tetap berada di angka 6-7 persen.


Presiden Taiwan Tinjau Pasukan jelang Lawatan ke Amerika Serikat

1 hari lalu

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melihat demonstrasi pertempuran jarak dekat saat mengunjungi pangkalan militer di Chiayi, Taiwan 25 Maret 2023. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Presiden Taiwan Tinjau Pasukan jelang Lawatan ke Amerika Serikat

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi para insinyur militernya dan meninjau pelatihan mereka jelang mengunjungi Amerika Serikat pekan depan.


Presiden Brasil Lula da Silva Batalkan Kunjungan ke Cina, Kenapa?

1 hari lalu

Reaksi Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva saat menyampaikan pidato yang di dampingi istrinya Rosangela
Presiden Brasil Lula da Silva Batalkan Kunjungan ke Cina, Kenapa?

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva membatalkan perjalanan tingkat tingginya ke China karena alasan kondisi kesehatannya.


CEO Apple Puji Inovasi China di Tengah-tengah Ketegangan Beijing-Washington

2 hari lalu

CEO Apple Tim Cook menghadiri Premiere Apple Original Series
CEO Apple Puji Inovasi China di Tengah-tengah Ketegangan Beijing-Washington

Apple berupaya mengurangi ketergantungan rantai pasokannya pada China dan memindahkan produksi ke pusat baru dan mendatang seperti India.


China Sambut Baik Kesepakatan Arab Saudi-Suriah

2 hari lalu

Bendera Arab Saudi dan Suriah. Shutterstock
China Sambut Baik Kesepakatan Arab Saudi-Suriah

China menyambut baik kesepakatan yang dicapai Arab Saudi dan Suriah