TEMPO.CO, Jakarta -Dua pemilih perempuan meninggal dunia saat berada di tempat pemungutan suara (TPS), dalam dua insiden terpisah saat pemilu Malaysia, Sabtu, 19 November 2022. Salah satu di antara yang tewas sudah lanjut usia.
Baca juga: Pemilu Malaysia Hari Ini, Anwar Ibrahim Hadapi Blok Muslim-Melayu
Melalui sebuah pernyataan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Johor mengatakan, korban pertama teridentifikasi atas nama Juhara Syed Mohamad, 57 tahun. Dia meninggal setelah memberikan hak suaranya di SMK Sultan Ismail pada pukul 9.30 pagi.
“Dia mengalami sesak napas sebelum pingsan tiba-tiba. Wanita itu datang ke TPS dalam kondisi tidak sehat setelah pengamatan staf KPU, tapi ingin terus mencoblos,” kata KPU.
Sementara korban kedua adalah Tuminah Ambiah, 85 tahun. Dia meninggal di SJKC Lit Terk di Paloh, Kluang sekitar pukul 10.30 pagi.
“Dia belum memberikan suaranya ketika dia tiba-tiba pingsan. Staf Kementerian Kesehatan yang hadir di tempat kejadian memastikan kematiannya setelah ambulans tiba di tempat kejadian,” tambahnya.
Kepala polisi Johor Comm Datuk Kamarul Zaman Mamat membenarkan kedua kematian itu. Dia menambahkan bahwa jenazah mereka telah dikirim ke rumah sakit untuk pemeriksaan.
Free Malaysia Today mengutip data KPU mewartakan, per pukul 2 siang waktu setempat, pemilih yang memenuhi syarat di pemilu Malaysia sudah mencapai 58 persen. Artinya sudah 12,3 juta warga yang menggunak hak suaranya.
Pemilu Malaysia kali ini menjadi yang paling ketat sejak kemerdekaan 1957, dengan jajak pendapat memprediksi tidak ada yang meraih kursi mayoritas di parlemen untuk membentuk pemerintahan.
Jajak pendapat dan para analis mengatakan, koalisi yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim diperkirakan akan memenangkan kursi terbanyak tetapi kurang dari mayoritas.
Aliansi saingan, termasuk yang dijalankan oleh Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob dan mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin, dapat bersatu untuk meraih jumlah yang diperlukan dan mencegah Anwar menduduki jabatan tertinggi.
Menurut sebuah survei oleh firma riset Inggris YouGov pada Rabu, 16 November 2022, Koalisi Pakatan Harapan pimpinan Anwar diperkirakan akan mengamankan bagian suara terbesar dengan 35 persen. Aliansi Perikatan yang dipimpin oleh Muhyiddin berada di jalur untuk 20 persen dan Barisan Nasional Ismail 17 persen.
Baca juga: Pemilu Malaysia Besok, Anwar Ibrahim Unggul dalam Jajak Pendapat
THE STAR | FMT | REUTERS