TEMPO.CO, Jakarta - Belanda pada Jumat, 18 November 2022, memanggil Duta Besar Rusia untuk Belanda terkait putusan pengadilan mengenai penerbangan MH17 pada 2014 silam. Belanda menyebut tanggapan Moskow sangat tercela dalam menanggapi putusan pengadilan atas isu tersebut.
Rusia sebelumnya pada Kamis, 17 November 2022, mengatakan pengadilan Belanda yang mendakwa dua mantan agen intelijen Rusia dan seorang kepala separatis Ukraina atas tuduhan menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 adalah ketidak-berpihakan yang terabaikan. Total ada 298 orang dalam burung besi tersebut, yang semuanya tidak ada yang selamat.
Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra mengatakan ucapan Rusia itu benar-benar tercela dan harus dihapus. Rusia sudah sembilan bulan ini menginvasi Ukraina.
“Rusia sendiri melanggar hukum-hukum internasional lewat sejumlah cara. Kita tidak boleh membiarkan ini. Kita harus memperlihatkan kalau kita menghormati aturan hukum dan harus punya sebuah peradilan yang mandiri,” kata Hoekstra dalam wawancara dengan surat kabar asal Belanda, AD.
Baca juga: Mahathir Mohamad Pesimis Investigasi Pesawat MH17 Bakal Adil
Rekontruksi dari puing-puing pesawat Malaysia Arilines MH17 saat dipresentasikan laporan terakhir kecelakaan pada Juli 2014 di Gilze Rijen, Belanda, 14 Oktober 2015. Para investigator internasional menyimpulkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 telah ditembak jatuh oleh rudal BUK buatan Rusia. REUTERS/Michael Kooren
Maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17, terbang dengan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur pada 17 Juli 2014. Namun sayangnya pesawat itu ditembak saat melintas wilayah Ukraina timur atau saat meletup pertempuran antara separatis pro-Rusia dan tentara Ukraina.
Putusan pengadilan Belanda pada 17 November 2022 menyebut tidak ada keraguan kalau pesawat MH17 jatuh karena sebuah sistem rudal Rusia. Rusia juga yang mengendalikan seluruh wilayah tempat bercokolnya para separatis bersenjata di kawasan timur Ukraina mulai pertengahan Mei 2014.
Pengadilan Belanda memvonis bersalah tiga terdakwa penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas langit Ukraina pada 2014 dalam sidang di Den Haag, Kamis, 17 November 2022. Dua warga negara Rusia dan seorang warga Ukraina, yang diadili secara in-absentia, dijatuhi hukuman seumur hidup karena menyebabkan pesawat meledak dan jatuh hingga menewaskan 298 penumpang dan awak.
Ketiganya adalah mantan agen intelijen Rusia Igor Girkin dan Sergey Dubinskiy, serta Leonid Kharchenko, pemimpin separatis Ukraina. Rusia langsung menolak keputusan yang oleh Pengadilan Belanda disebut sebagai skandal.
Sumber: Reuters
Baca juga:Berangkat ke Piala Dunia Qatar, Timnas Polandia Dikawal 2 Pesawat F-16
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.