TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin III akan melakukan kunjungan kerja ke Indonesia sebagai bagian dari rangkaian lawatannya ke luar negeri, yang dimulai pada 18 November 2022. Selain Indonesia, negara yang akan dikunjungi Austin adalah Kanada dan Kamboja.
Selama di Indonesia, Austin akan melakukan perjalanan ke Jakarta dan rapat dengan sejumlah pucuk pemimpinan di pemerintahan dan militer. Amerika Serikat dan Indonesia bekerja sama untuk memetakan arah kemitraan pertahanan kedua negara.
Kunjungan Menteri Pertahanan Austin akan mendorong kemajuan prakarsa bilateral guna mendukung interoperabilitas, pengembangan kemampuan, serta profesionalisasi dan modernisasi TNI.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengangkat tangannya saat dilantik oleh Wakil Presiden AS Kamala Harris di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. REUTERS/Kevin Lamarque
Sebelum ke Indonesia, Austin akan lebih dulu ke Nova Scotia, Kanada untuk menyampaikan pidato utama di Forum Keamanan Internasional Halifax (Halifax International Security Forum) 2022. Di forum itu, Austin akan mengupayakan Kementerian Pertahanan Ameirka Serikat dalam membangun arsitektur keamanan yang lebih tangguh bersama para Sekutu dan mitra di seluruh Indo-Pasifik dan Eropa.
Menteri Pertahanan Austin juga akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand untuk membahas hubungan pertahanan yang erat antara Amerika Serikat dan Kanada serta pentingnya investasi strategis dalam kapabilitas pertahanan.
Baca juga: AS Bersumpah Mati-matian Bela Ukraina Lawan Rusia
Kunjunan kerja Austin akan berakhir di Kamboja. Di sana, Austin akan berpartisipasi dalam pertemuan para Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM)-Plus ke-9, bersama sepuluh negara anggota ASEAN dan delapan mitra dialog. Ini akan menjadi kehadiran pertama Austin secara tatap muka di forum tersebut, yang sebelumnya dilakukan secara virtual pada saat pandemi Covid-19.
Di sela-sela ADMM-Plus, Austin akan mengadakan kegiatan multilateral informal dengan rekan sejawat dari ASEAN dan bertemu dengan para rekan sejawatnya dari Kamboja dan berbagai negara mitra. Keterlibatan Amerika Serikat kali ini, menggarisbawahi langkah penting yang diambil Kementerian Pertahanan Amerika bersama para Sekutu dan mitranya demi menciptakan stabilitas, transparansi, dan keterbukaan yang lebih di kawasan Indo-Pasifik
Baca juga: Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.