TEMPO.CO, California -Perlahan-lahan, raksasa bisnis dunia menghadapi tantangan tekanan ekonomi yang berujung terpaksa melakukan PHK massal karyawannya. Setelah sebelumnya Twitter dan Meta, Amazon berpotensi menyusul.
Apa saja penyebab PHK massal tersebut?
Ancaman PHK 10.000 Karyawan
Mengutip dari timesofindia.indiatimes.com, Amazon.com Inc. berencana untuk memberhentikan sekitar 10.000 orang dari perusahaan teknologi tersebut mulai 14 November 2022 ini. Lambatnya pertumbuhan ekonomi ditengarai menjadi penyebabnya.
Sebab, kabar PHK tersebut muncul hanya beberapa minggu setelah Amazon memperingatkan lambatnya pertumbuhan pada musim liburan yang seharusnya menghasilkan penjualan tertinggi. Namun, kenaikan sejumlah harga dikatakan menjadi alasan konsumen dan bisnis memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan.
PHK akan berfokus pada unit perangkat raksasa e-commerce, yang menampung asisten suara Alexa, serta divisi ritel dan sumber daya manusianya. Menurut laporan itu, yang juga mengatakan jumlah PHK tetap cair.
Baca juga : Amazon Susul Twitter PHK Massal 10.000 Karyawan? Begini Jatuh Bangun Bisnisnya
Padahal pada 31 Desember 2021 lalu, amazon memiliki lebih dari 1,6 juta karyawan tetap dan tidak tetap. Belakangan ini, perusahaan juga mengatakan akan menghentikan perekrutan tenaga kerja perusahaan selama beberapa bulan mendatang. Penghentian itu disebut akan mewakili 3 persen dari staf perusahaan Amazon.
Mengutip dari Reuters, dalam beberapa tahun terakhir Amazon telah membukukan kerugian operasional tahunan lebih dari 5 miliar US Dollar, hal ini sebagaimana dilaporkan pada Wall Street Journal minggu lalu. Perusahaan juga telah mempertimbangkan apakah akan berfokus pada kemampuan baru Alexa ketika fitur tersebut justru kurang diperhatikan pengguna. Sebab, beberapa pelanggan menggunakan voice assistant tersebut hanya untuk beberapa tugas.
Di seluruh perusahaan, dengan mempertimbangkan pekerjaan gudang dan transportasi, yang membuat jumlah karyawan Amazon lebih dari 1,5 juta per 30 September, pemotongan yang direncanakan berjumlah kurang dari 1% dari tenaga kerja retailer.
Selain itu, saham Amazon telah merosot lebih dari 40 persen...