TEMPO.CO, NUSA DUA - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut India dan China ikut mengecam invasi Rusia ke Ukraina dalam pembahasan yang akhirnya menjadi deklarasi pemimpin-pemimpin (leaders' declaration) atau komunike KTT G20 Bali.
Baca juga: Alot Pembahasan Perang Ukraina di Komunike KTT G20, Jokowi: Sampai Tengah Malam
Menurut Macron, satu kesimpulan penting mengenai invasi ke Ukraina tersebut, menunjukan G20 tidak mengabaikan kenyataan perang yang terjadi.
"Ada ruang titik temu, termasuk negara-negara berkembang seperti China dan India untuk mendorong Rusia agar melakukan de-eskalasi," katanya saat jumpa pers hari terakhir KTT G20, Rabu, 16 November 2022.
China dan Rusia sempat menyatakan kerja sama 'tanpa batas' sekitar awal tahun ini, setelah Putin menemui Presiden Xi Jinping di Beijing. Sementara, India merupakan salah satu pembeli terbesar minyak Rusia.
Menurut keterangan resmi, G20 menyuarakan keprihatinan yang mendalam atas risiko ketahanan pangan global yang ditimbulkan oleh naiknya ketegangan akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Leaders' declaration setebal 17 halaman itu menyesalkan dalam istilah terkuat agresi Rusia terhadap Ukraina, dan menuntut penarikan pasukan Rusia secara penuh dan tanpa syarat dari wilayah Ukraina.
Seperti telah diperkirakan para analis, isu Ukraina mendominasi KTT G20. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang menyampaikan pidato secara virtual di sesi pertama KTT G20 pada Selasa, 15 November 2022, menyerukan forum G20 agar ikut membantu menghentikan invasi Rusia.