TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara paling berpengaruh di Slovonia dan pengacara hak-hak kebebasan, Natasa Pirc Musar, memenangkan pemilu presiden. Dia mengalahkan politikus sayap kanan Anze Logar, yang juga mantan Menteri Luar Negeri Slovenia.
Pencalonan Musar mendapat dukungan dari koalisi sayap kiri yang berkuasa di Slovenia. Dalam pemilu presiden yang diselenggarakan pada Minggu, 13 November 2022, Musar mendapat 54 persen suara. Dengan terpilihnya Musar ini, maka dia mencatatkan diri dalam sejarah sebagai Presiden perempuan Slovenia pertama.
“Tugas pertama saya adalah membuka dialog dengan seluruh warga Slovenia. Dalam pemilu ini, warga Slovenia telah memperlihatkan negara apa yang mereka inginkan,” kata Musar dalam pidato kemenangannya.
Kandidat presiden Slovenia Natasa Pirc Musar. REUTERS/Borut Zivulovic
“Sepanjang hidup, saya telah mengadvokasi nilai-nilai yang sama, yakni demokrasi, HAM dan toleransi. Ini saatnya untuk menghentikan kesepakatan yang dibuat dimasa lalu. Banyak hal yang harus dilakukan,” kata Musar.
Baca juga: Top 3 Dunia : Tentara Bayaran Asal Amerika Tewas di Perang Ukraina
Dalam kampanyenya, Musar berjanji memediasi keretakan mendalam di kalangan masyarakat.
Oposisi Slovenia sudah mengakui kekalahan mereka dari Musar dan berharap dia menepati janji yang sudah diucapkan selama masa kampanye. Oposisi Slovenia terdiri dari politikus veteran dan Logar.
Logar menjadi menteri di pemerintahan mantan Perdana Menteri Janez Jansa yang terdepak dari kekuasaan lewat pemilu parlemen pada April 2022 lalu. Pemilu itu telah membuat Slovenia membentuk pemerintahan koalisi dengan partai-partai sayap kiri.
Slovenia menjadi negara merdeka pada 1991 setelah melepaskan diri dari Yugoslavia. Muskar akan meneruskan kepemimpinan Presiden Borut Pahor, yang sudah dua kali menjabat.
Sumber : RT.com
Baca juga: 82 Tahun Al Pacino, Aktor Tua-tua Keladi Makin Tua Makin Berprestasi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.