Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadapi Drone Kamikaze, Ukraina Minta Drone MQ-1C Grey Eagle dari Amerika

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Gray Eagle adalah pesawat tanpa awak buatan General Atomics Aeronautical Systems. Drone ini mampu terbang sangat tinggi dan memiliki daya tahan lama dan memiliki kecepatan maksimum 278 km/jam dan kecepatan jelajah 250 km/jam dengan rentang 400 kilometer. Gray Eagle dirancang untuk pengintaian, pengawasan, akuisisi target, dan melakukan operasi penyerangan. Drone ini mampu membawa empat rudal Hellfire, perangkat lain yang dapat dibawa adalah electro-optical/infrared (EO/IR) dengan laser untuk membidik target, synthetic aperture radar (SAR), dan relai komunikasi. wikipedia.org
Gray Eagle adalah pesawat tanpa awak buatan General Atomics Aeronautical Systems. Drone ini mampu terbang sangat tinggi dan memiliki daya tahan lama dan memiliki kecepatan maksimum 278 km/jam dan kecepatan jelajah 250 km/jam dengan rentang 400 kilometer. Gray Eagle dirancang untuk pengintaian, pengawasan, akuisisi target, dan melakukan operasi penyerangan. Drone ini mampu membawa empat rudal Hellfire, perangkat lain yang dapat dibawa adalah electro-optical/infrared (EO/IR) dengan laser untuk membidik target, synthetic aperture radar (SAR), dan relai komunikasi. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, JakartaUkraina telah mengajukan permohonan baru ke Amerika Serikat untuk memasok drone yang kuat dan rudal anti-drone. Ukraina berharap Washington tidak menolak lagi seperti sebelumnya karena Rusia semakin beralih ke drone kamikaze dan menyerang infrastruktur sipil.

Baca: Pemimpin Dunia Siap Berunding di KTT G20, Didominasi Dampak Perang Rusia Ukraina

Menurut dokumen yang dilihat oleh Reuters dan orang-orang yang mengetahui permintaan tersebut, dalam surat pada 2 November 2022, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov meminta empat drone MQ-1C Grey Eagle. Dalam dokumen terpisah, untuk pertama kalinya ia meminta rudal anti-drone.

Drone, yang masing-masing berharga sekitar US$ 10 juta atau Rp 155,4 miliar, dan anti-drone AGM-114L atau LONGBOW akan memperkuat pertahanan udara sipil Ukraina serta membantu melawan meningkatnya penggunaan drone kamikaze buatan Iran yang jauh dari garis depan.

Sebelumnya, Amerika Serikat menolak permintaan Kyiv untuk memasok drone karena khawatir mereka dapat ditembak jatuh dan tidak penting untuk upaya perang Ukraina serta dapat meningkatkan konflik.

Namun Ukraina berharap Washington berubah pikiran karena digabungkan dengan permintaan LONGBOW dan secara eksplisit ditujukan untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur.

Ketika pasukannya dipukul mundur oleh pasukan Ukraina di beberapa daerah, Rusia meningkatkan serangan bulan lalu terhadap infrastruktur sipil seperti jaringan listrik dan sistem air, yang menyebabkan pemadaman listrik. Kyiv menyatakan serangan itu menghancurkan lebih dari sepertiga infrastruktur energinya.

Moskow telah mengakui menargetkan infrastruktur energi tetapi membantah menargetkan warga sipil.

Amerika Serikat telah memberikan sekitar US$ 17,9 miliar bantuan militer ke Ukraina sejak Rusia melancarkan "operasi militer khusus" pada 24 Februari lalu.

Juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Garron Garn, menolak mengomentari permintaan khusus Ukraina itu. 

"Dukungan kami berfokus pada peralatan yang relevan untuk pertarungan saat ini," kata Garn dalam sebuah pernyataan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam surat itu, Reznikov mengakui transfer MQ-1C Grey Eagle, yang dibuat oleh General Atomics, rumit tetapi mengatakan drone yang besar akan menggagalkan kemampuan Rusia untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Ukraina dan berpotensi memotong kemampuan Rusia untuk menyerang dari Belarusia.

Jika dipasangkan dengan varian rudal anti-drone Hellfire, Grey Eagles dapat berpatroli di ruang udara sipil jauh dari garis depan yang dipertahankan oleh sistem antiudara Rusia dan mungkin menghindari permusuhan dari Moskow.

Serangan di belakang garis depan menimbulkan tantangan besar bagi sistem pertahanan udara saat ini, tambah Reznikov dalam suratnya.

Kyiv sejauh ini mengandalkan campuran teknologi dan senjata era Uni Soviet yang dikirim oleh sekutu Barat, tetapi tidak memiliki sistem pertahanan udara terintegrasi untuk mengoordinasikan penembakan lintas platform yang membuat infrastruktur sipil rentan.

Pada hari-hari awal invasi, Ukraina meminta drone MQ-1C Grey Eagle untuk menembakkan rudal Hellfire menembak jatuh pesawat dan rudal jelajah Rusia. Namun Pentagon menolaknya pada awal musim gugur ini karena pejabat Amerika khawatir Rusia akan menangkap drone dan mencuri teknologinya.

Grey Eagle, versi Angkatan Darat dari drone Predator yang lebih dikenal luas, dapat terbang setinggi 25 ribu kaki atau 7.620 meter dan akan mewakili lompatan teknologi yang hebat untuk Ukraina.

Pesawat nirawak itu bisa terbang hingga 30 jam atau lebih, mengumpulkan data intelijen dalam jumlah besar dan membawa hingga delapan rudal Hellfire yang kuat.

Baca: Momen Rumah Elon Musk Mati Lampu Saat Virtual Meeting B20, Terpaksa Pakai Lilin

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

7 jam lalu

Pedagang menyiapkan makanan laut untuk dijual di Pasar Luar Tsukiji di Tokyo, Jepang, 12 Agustus 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

China akan "secara bertahap melanjutkan" impor makanan laut dari Jepang, menyusul pelepasan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima


Kamala Harris: Dukungan dari Billie Eilish hingga Isu Ekonomi

1 hari lalu

Kamala Harris saat mengikuti debat calon presiden Amerika Serikat pada 10 September 2024. REUTERS
Kamala Harris: Dukungan dari Billie Eilish hingga Isu Ekonomi

Kamala Harris calon presiden Amerika Serikat mendapat dukungan dari Billie Eilish dan Taylor Swift


3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

1 hari lalu

Tim SAR gunakan drone untuk mencari pendaki Rusia yang hilang di Gunung Rinjani, Ahad, 15 September 2024. ANTARA/HO-Humas SAR Mataram
3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal


Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

1 hari lalu

Tim penyelamat membantu seorang warga turun dari bangunan setelah serangan drone dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina 4 September 2024. Angkatan udara menemukan 42 sasaran udara termasuk 29 drone dan 13 rudal. REUTERS/Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina
Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi


Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

2 hari lalu

Sebuah ambulans tiba di American University of Beirut Medical Center (AUBMC) ketika lebih dari 1.000 orang, termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis, terluka ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Setidaknya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia delapan tahun, dan 2.750 orang terluka dalam ledakan simultan pager genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah. REUTERS/Mohamed Azakir
Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.


Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

2 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan rudal dari Yaman di Israel tengah, 15 September 2024. REUTERS/Ronen Zvulun
Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.


Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

3 hari lalu

Ilustrasi logo Meta. (REUTERS/DADO RUVIC)
Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.


Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

3 hari lalu

Nuklir merupakan pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, namun, Indonesia belum melirik pemanfaatannya.
Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.


Meta Memblokir Media-media dari Rusia

3 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta


Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.