TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang memicu banjir bandang memutus akses ke beberapa kota pedalaman di tenggara Australia pada Senin, 14 November 2022. Pemerintah setempat memerintahkan ribuan penduduk untuk mengungsi dari rumah mereka.
Baca: Joe Biden Bertemu dengan Jokowi sebelum KTT G20, Ini yang Dibahas
Ini merupakan banjir besar keempat di Negeri Kanguru itu. Cuaca buruk melanda bagian barat daya negara bagian New South Wales (NSW) dan timur laut Victoria dalam semalam. Akibatnya, sungai meluap dan menambah penderitaan penduduk yang lelah akibat banjir berkepanjangan.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan di Twitter bahwa banjir bandang menciptakan kondisi berbahaya. Pemerintah federal bekerja sama dengan negara bagian berupaya menyelamatkan penduduk.
Di pedesaan NSW, jalan, jembatan, dan pertanian juga terendam.
Molong, sekitar 300 km barat laut Sydney yang berpenduduk lebih dari 2.000 jiwa adalah salah satu kota yang dilanda banjir besar. Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan kontainer pengiriman dan barang-barang rumah tangga mengambang di pusat kota.
"Hampir setiap toko bangkrut," kata Wali Kota Kevin Beatty kepada stasiun radio 2GB.
Dia mengatakan apa kontainer pengiriman atau karavan terjebak di jalan raya dekat kota, mempersulit tim penyelamat mencapai Molong.
Penduduk di Eugowra, berjumlah 800 jiwa, telah diperintahkan pindah ke tempat yang lebih tinggi setelah pejabat menganggap evakuasi tidak aman dilakukan karena banjir bandang.
Pantai timur Australia mengalami fenomena cuaca La Nina yang jarang terjadi selama tiga tahun berturut-turut yang berhubungan dengan peningkatan curah hujan.
Saat ini ada lebih dari 100 peringatan banjir di seluruh NSW dan 84 di Victoria setelah data biro cuaca menunjukkan beberapa daerah diguyur hujan selama lebih dari sebulan selama 24 jam.
"Kami telah melihat banyak banjir bandang di mana jalan-jalan tergenang air. Air kemudian masuk ke rumah-rumah, Air setinggi pergelangan kaki di beberapa tempat," kata kepala operasi darurat negara bagian Victoria Tim Wiebusch kepada televisi ABC.
Hujan deras dan badai petir juga melanda negara bagian Australia Selatan selama akhir pekan. Puluhan sekolah terpaksa ditutup, sementara ribuan rumah masih tanpa aliran listrik.
Baca: Elon Musk Sebut Indonesia Punya Masa Depan Cerah
REUTERS