TEMPO.CO, Jakarta - Atlet panahan Iran, Parmida Ghasemi, mengatakan tidak melihat hijabnya terlepas dari kepalanya dan jatuh selama upacara penghargaan di Teheran. Pernyataan itu dia sampaikan setelah sebuah video yang beredar menunjukkan dia membiarkan hijabnya jatuh, yang secara luas dianggap sebagai pertunjukan dukungan untuk protes nasional.
Baca: Joe Biden Ingin Bertemu Narendra Modi di KTT G20 Bali
Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram, Ghasemi mengatakan tidak menyadari hijabnya jatuh karena angin dan banyak tekanan.
"Hal ini menimbulkan reaksi yang menyebabkan beberapa kesalahpahaman. Keluarga saya dan saya tidak, atau tidak pernah, memiliki masalah dengan hijab. Saya ingin meminta maaf kepada orang-orang, ofisial, dan rekan satu tim saya," kata Ghasemi, yang mengenakan hijab dalam video itu.
Iran telah dilanda protes sejak Mahsa Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun yang meninggal dalam tahanan polisi moral hampir dua bulan lalu setelah ditahan karena dianggap mengenakan pakaian tidak pantas.
Sebagai protes terhadap Kematian Amini, sejumlah perempuan membakar hijab selama demonstrasi yang menandai salah satu tantangan paling berani terhadap republik Islam sejak Revolusi Iran 1979. Hijab wajib bagi perempuan di bawah aturan berpakaian konservatif Iran.
Dalam video upacara di kompetisi panahan yang dibagikan di media sosial pekan ini, Ghasemi, berdiri di samping orang lain di podium, membiarkan hijabnya jatuh saat orang-orang yang tak terlihat di antara penonton bertepuk tangan dan meneriakkan "Bravo". Atlet yang berdiri di sampingnya mencoba menarik syalnya tetapi dia menjauhkan kepalanya.
Bulan lalu, atlet panjat tebing Iran Elnaz Rekabi menimbulkan kontroversi dengan berlomba dalam kompetisi internasional tanpa hijab. Ia mengatakan tidak sengaja dan meminta maaf.
Wakil Menteri Olahraga Iran, Maryam Kazemipour, mengatakan pada hari Rabu beberapa atlet perempuan Iran telah bertindak melawan norma-norma Islam dan kemudian meminta maaf atas tindakan mereka.
Menurut akun Twitter aktivis yang dikenal luas sebagai 1500tasvir, pekan lalu, para pemain tim nasional sepak bola pantai Iran menolak menyanyikan lagu kebangsaan pada awal pertandingan melawan Uni Emirat Arab di Dubai.
Kemudian pada Ahad lalu, para pemain tidak bersorak atau merayakan kemenangan atas Brasil di partai final.
Baca: Iran Menuduh Barat Membantu Demonstran Membuat Senjata dan Bom Molotov
REUTERS