TEMPO.CO, Seoul - Hampir 24 jam lokasi tragedi Halloween Itaewon dikunjungi para pelayat. Mereka menyampaikan doa, ucapan duka cita, bunga di depan Shopping Mal Hamilton dan sekitarnya di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan.
Baca: Diselidiki dalam Kasus Halloween Itaewon, Polisi Korsel Tewas di Rumahnya
Hari ini, Sabtu, 12 November 2022, genap dua pekan tragedi Halloween Itaewon yang menewaskan 156 orang, sebagian berusia sekitar 20 tahunan. Tragedi terjadi pada 29 Oktober 2022 ketika warga Korsel tumpah ruah ke kawasan Itaewon untuk merayakan Halloween.
Perayaan digelar menyusul telah dibukanya aturan kerumunan karena pandemi Covid-19.
Pengamatan Tempo, mereka yang datang menyampaikan duka cita bukan hanya warga Korsel tetapi juga ekspatriat. Turis dan tokoh publik. Dari pagi hingga tengah malam silih berganti. Mereka menitikkan air mata, hening dan tampak berdoa sejenak di depan hamparan karangan bunga, dupa, atau boneka yang diberikan bagi para korban.
Informasi yang diperoleh Tempo, mantan Presiden Megawati dan Ketua DPR Puan Maharani meletakkan bunga di altar duka cita Plaza Seoul di pusat kota dan di depan Mal Hamilton pada Kamis pagi, 10 November 2022.
"Saya bersama ibu Megawati mendoakan para korban dan keluarga. Terlihat ratusan dan bahkan ribuan karangan bunga duka cita, tidak hanya dari warga lokal tetapi juga karangan bunga dari pemimpin dunia berjejer di sini," kata Puan Maharani dikutip dari instagramnya.
Ia mengatakan Indonesia harus belajar dan berbenah terutama pascamusibah serupa di Stadion Kanjuruhan, Malang. "Ke depan harus ada standar operasional yang ketat untuk acara-acara yang mengundang kerumunan, memperkuat manajemen pengendalian massa juga langkah preventif mencegah kapasitas yang berlebih mengantisipasi euphoria masyarakat pasca pandemi," kata Puan.
Di jam-jam tertentu kemacetan terjadi di sekitar lokasi. Belasan polisi berjaga-jaga, beberapa di antaranya mengatur lalu lintas. Garis polisi di lorong atau gang sempit di samping mal Hamilton sudah dibuka pada Jumat, 11 November 2022. Pada Jumat ini pun para veteran Korsel meletakkan karangan bunga, bertepatan dengan peringatan Hari Veteran.
Lorong itu sempat viral pascatragedi Itaewon, yang menunjukkan bagaimana kerumunan orang mencoba keluar dari gang sempit dengan lebar sekitar 2 meter. Pengamatan Tempo, kawasan Itaewon dikelilingi oleh pub, kafe, restoran, dan pertokoan tersebar dari pinggir jalan hingga gang. Beberapa di antaranya sudah beroperasi kembali.
Setiap hari seorang pandita membacakan doa di sekitar lokasi tragedi. Ia juga menyalakan dupa dan bunyi-bunyian. Ada pula di malam hari, tampak seorang musisi mendendangkan instrumen dengan saksofon.
Sandy Indra Budiman, wisatawan asal Indonesia, menyatakan turut prihatin atas keluarga yang ditinggalkan korban tragedi malam Halloween. "Saya melihat banyak turis memberikan notes dan kiriman bunga sebagai bentuk belasungkawa."
Bagi pengelola kafe, kata Sandy, agar dapat memikirkan kapasitas pengunjung kalau hendak membuat acara.
"Sedih melihat lokasinya. Suasananya masih berduka cita. Masih banyak keluarga yang mengirimkan doa dan beribadah. Mengirimkan bunga," kata Yauma Ayu Arista, turis asal Indonesia lainnya.
Baca: Elon Musk Hentikan Layanan Berlangganan Centang Biru Twitter
MARTHA WARTA SILABAN (SEOUL)