TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan pejabat Iran pada Kamis,10 November 2022, mengancam warga Iran penentang rezim yang akan mengunjungi Qatar untuk Piala Dunia 2022 dengan penculikan.
Baca: Dua Pesawat Pengebom B-52 Amerika Melintasi Timur Tengah, Siap Hadapi Iran?
“Para pengubah rezim yang terhormat, siapa di antara Anda yang akan mengunjungi Qatar?” Alireza Vahabzadeh, mantan pejabat Kementerian Kesehatan Iran, menulis di Twitter menggunakan tagar “Zam”.
Tagar tersebut merujuk pada jurnalis Iran yang berbasis di Prancis, Ruhollah Zam, yang diculik di Irak pada 2019 dan dieksekusi di Iran setahun kemudian.
Ancaman itu muncul di tengah protes antirezim yang telah mengguncang Iran sejak kematian Mahsa Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun, dalam tahanan polisi moral pada 16 September lalu. Amini ditahan atas tuduhan melanggar aturan berpakaian yang pantas bagi perempuan Iran.
Iran semakin menargetkan jurnalis dan pembangkang di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir, terutama di negara-negara tetangganya.
Awal pekan ini, Iran International, stasiun televisi berita yang berbasis di London yang ditujukan untuk pemirsa Iran, mengatakan pihaknya terkejut dan sangat prihatin dengan ancaman dari Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Iran terhadap jurnalisnya di London.
“Dua jurnalis Inggris-Iran kami, dalam beberapa hari terakhir, telah diberitahu tentang peningkatan ancaman terhadap mereka. Polisi Metropolitan sekarang secara resmi memberi tahu kedua jurnalis bahwa ancaman ini mewakili risiko yang segera, kredibel, dan signifikan bagi kehidupan mereka dan keluarga mereka,” kata Iran International dalam sebuah pernyataan.
Pada 2020, Iran menculik dua pembangkang—Jamshid Sharmahd dan Habib Chaab—di luar negeri. Mereka berdua saat ini berada di penjara Iran di mana mereka menghadapi risiko eksekusi.
Piala Dunia Qatar dimulai pada 20 November 2022. Tim Nasional Iran berada di Grup B bersama dengan Inggris, Amerika Serikat, dan Wales.
Sebelumnya, Asosiasi Sepak Bola Ukraina telah mendesak FIFA mempertimbangkan melarang Iran tampil di Piala Dunia 2022. Ukraina sangat marah atas dukungan Iran kepada Rusia yang menginvasi wilayah mereka.
Kementerian Pertahanan Inggris mengklaim bahwa Iran terus memasok Rusia dengan drone dan rudal, yang telah digunakan untuk menyerang sasaran di Ukraina.
Sekelompok tokoh sepak bola dan olahraga Iran juga telah mengirimkan permintaan resmi kepada FIFA agar Asosiasi Sepak Bola Iran ditangguhkan. Mereka mengklaim intervensi pemerintah Iran—dengan melarang perempuan memasuki stadion—bertentangan dengan aturan badan sepak bola dunia itu.
Baca: Volodymyr Zelensky Persiapan Ikut KTT G20 Bali Online
AL ARABIYA | BERBAGAI SUMBER