TEMPO.CO, Jakarta - Perawat di seluruh Inggris akan melakukan mogok kerja pada musim dingin ini untuk pertama kalinya dalam sejarah serikat perawat Inggris. Seperti diungkapkan Royal College of Nursing pada Rabu, 9 November 2022, anggota di sebagian besar pemberi Layanan Kesehatan Nasional mendukung aksi mogok kerja ini dalam upaya memperjuangkan gaji para perawat yang adil dan staf yang aman.
“Aksi (mogok kerja) ini diperkirakan akan dimulai sebelum akhir tahun ini, dengan rencana dan jadwal yang lebih rinci akan segera diumumkan,” demikian keterangan serikat perawat Inggris.
Aksi mogok kerja ini tidak akan mempengaruhi layanan darurat atau unit perawatan intensif, tetapi diperkirakan akan berdampak pada janji medis rutin.
Baca juga: Museum Fatahillah, Hermes Telanjang, dan Saksi Bisu Penjara Diponegoro
Dilansir RT, para perawat menyuarakan agar ada kenaikan gaji sampai 5 persen di atas inflasi ritel, yang melebihi 12 persen di tengah krisis biaya hidup dan energi yang diperburuk oleh sanksi terhadap Rusia dan penurunan pasokan energi Rusia ke Eropa.
The Guardian dalam pemberitaannya menyebut, gaji tahunan rata-rata untuk perawat sebesar £35.680 (Rp 634 juta) secara riil adalah £3.000 ($3.400) kurang dari satu dekade lalu, karena inflasi.
Menteri Kesehatan Inggris Steve Barclay kecewa atas rencana pemogokan tersebut. Dia mengatakan Pemerintah Inggris telah memberi lebih dari satu juta pekerja NHS kenaikan gaji setidaknya £ 1.400 ($ 1.600) tahun ini atau 3 persen kenaikan dibanding tahun lalu.
"Tetapi tuntutan serikat pekerja untuk penyelesaian gaji 17,6 persen atau sekitar tiga kali lipat dari apa yang biasanya akan diterima jutaan orang di luar sektor publik, itu sama sekali tidak masuk akal. Serikat Buruh juga menolak untuk mendukung ini," kata Barclay lewat Twitter pada Rabu, 9 November 2022.
Barclay meyebut rencana aksi mogok kerja akan membuat beberapa pasien tertunda pengobatannya. Namun pihaknya memprioritaskan pasien tetap aman selama pemogokan, meminimalkan gangguan, dan memastikan layanan darurat terus beroperasi.
Tidak hanya perawat, namun para guru di Skotlandia, Inggris, dan Wales juga mempertimbangkan untuk melakukan protes karena tekanan biaya hidup.
Saat ini ekonomi Inggris digambarkan menjadi hal yang sangat menantang dan diperkirakan akan ada resesi yang berkepanjangan. Hal itu diungkapkan dalam laporan November sentral Inggris.
RT.com | Nugroho Catur Pamungkas
Baca juga: Volodymyr Zelensky Klaim Militer Rusia Terseok-seok di Donetsk
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini