TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden ingin kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden atau pilpres AS tahun depan di usianya yang genap 80 tahun. Bulan ini, Biden baru saja berulang tahun.
Baca: Pangeran Saudi Punya Saham di Twitter, Biden Singgung Hubungan Musk dengan Negara Asing
Pada Rabu, 9 November 2022, Biden mengatakan bahwa ia kemungkinan akan membuat keputusan akhir pada awal tahun depan, setelah hasil pemilihan paruh waktu Selasa lalu untuk demokrasi. Di usianya yang tak lagi muda, Biden menghadapi pertanyaan apakah dia akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Seorang penasihat Biden mengatakan diskusi untuk kampanye 2024 sedang berlangsung.
"Niat kami adalah mencalonkan diri lagi, itulah niat kami," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih didampingi istrinya Jill Biden. "Ini pada akhirnya adalah keputusan keluarga."
Biden mengatakan keluarganya ingin dia mencalonkan diri dan dia tidak merasa terburu-buru untuk membuat keputusan akhir. Dia mengatakan keputusannya itu tak terkait dengan saingannya di 2020, Donald Trump. Bekas Presiden dari Partai Republik itu diperkirakan akan mencalonkan diri juga.
Biden telah menghabiskan dua tahun pertamanya untuk memperingatkan ancaman terhadap demokrasi setelah pendukung Trump menyerbu Gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021. Saat itu pendukung Trump tidak menerima kemenangan sah Biden.
Ketika ditanya bagaimana para pemimpin dunia lainnya melihat momen ini di Amerika, dengan Trump berpotensi mencalonkan diri lagi, Biden mengatakan jawabannya adalah memastikan Trump tidak pernah kembali berkuasa. "Kami hanya perlu menunjukkan bahwa dia tidak akan mengambil alih kekuasaan jika mencalonkan diri, memastikan dia, di bawah upaya sah Konstitusi, tidak menjadi presiden berikutnya lagi," kata Biden.
Donald Trump telah mengkritik kebijakan Biden dengan tajam. Trump mengatakan dia akan membuat pengumuman tentang rencananya minggu depan.
Donald Trump diperkirakan akan mendapatkan saingan dari Partai Republik yaitu Gubernur Florida Ron DeSantis sebagai kandidat presiden. Menurut Biden, akan menyenangkan bila mereka saling berhadapan.
Biden mengobrol dengan wartawan selama hampir satu jam di Ruang Makan Negara Gedung Putih dalam suasana riang. Ia juga berbicara tentang berbagai masalah termasuk hubungan miliarder pemilik Twitter Elon Musk dengan negara lain.
Biden memfokuskan kampanyenya sebagian besar untuk mencegah ancaman terhadap demokrasi AS, mengamankan hak aborsi dan memuji kebijakan ekonominya. Biden mengatakan dia siap bekerja sama dengan Partai Republik .
"Rakyat Amerika telah menjelaskan, saya pikir, bahwa mereka mengharapkan Partai Republik siap untuk bekerja dengan saya juga," katanya.
Simak: Ajudan Biden Jalin Komunikasi Rahasia dengan Pejabat Rusia? ini Kata Kremlin
REUTERS