TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengungkap negaranya tidak akan mendukung upaya Uni Eropa menggalang dana bantuan untuk Ukraina, yang sedang berkonflik dengan Rusia. pasalnya, Budapest sudah mendukung Kyiv secara langsung sebagai negara tetangga dan akan tetap melakukan hal tersebut. Hanya saja, Hongaria menentang upaya Uni Eropa menggalang dana.
“Kami sudah siap untuk melanjutkan dukungan keuangan secara bilateral berdasarkan kesepakatan bilateral antara Ukraina dan Hongaria. Namun kami dengan jelas tidak akan mendukung segala jenis pemberian pinjaman bersama lewat Uni Eropa untuk hal ini,” kata Szijjarto.
Szijjarto menegaskan negaranya sudah membantu negara tetangganya (Ukraina) lewat sejumlah cara, bahkan hal ini sudah dilakukan sejak lama, bukan seperti sejumlah negara yang tiba-tiba bersikap seperti sahabat baik Kyiv.
Szijjarto juga mengingatkan negaranya pernah mendukung pendanaan bersama selama pandemi Covid-19 dan itu dirasa sudah lebih dari cukup. Sebab Hongaria pun sampai sekarang masih belum mendapat keuntungan dari dana-dana pemulihan pandemi Covid-19. Komisi Eropa telah menahan Budapest agar tidak menarik uangnya sementara negara itu memenuhi persyaratan aturan hukum.
Sebelumnya Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dalam wawancara dengan surat kabar Budapester Zeitung pada Oktober 2022 mengatakan Uni Eropa sedang menghukum negaranya dan secara terbuka memeras Hongaria dengan uang Uni Eropa.
Pada pekan ini, Brussels berencana menyorongkan proposal paket bantuan senilai 18 miliar euro (Rp 282 triliun) untuk Ukraina yang akan dikucurkan pada 2023. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sudah mengabarkan perihal rencana ini ke Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky lewat telepon pada Minggu, 6 November 2022.
Baca juga: Pembelian Batu Bara dari Cina ke Rusia Meningkat
Dalam pernyataannya, Von der Leyen mengatakan kedua belah pihak (Uni Eropa dan Ukraina) sama-sama mengakui pentingnya membuat kepastian dan pendanaan regular dari fungsi-funsi negara. Pendanaan itu akan dalam bentuk pendanaan jangka panjang yang sangat lunak untuk mendukung jalan Kyiv menuju keanggotaan Uni Eropa.
Hongaria adalah satu-satunya anggota NATO yang masih teguh pendirian menolak mempersenjatai Ukraina. Perdana Menteri Orban tak mau mensuplai senjata-senjata atau mengizinkan senjata-senjata masuk Ukraina lewat teritorial Hongaria
Orban juga menolak menjatuhkan embargo pada ekspor energi Rusia. Sebaliknya, dia menyerukan agar dilakukan pembicaraan langsung antara Rusia dan Amerika Serikat demi menghentikan konflik.
Sumber: RT.com
Baca juga: Presiden Hongaria Mengutuk Invasi Rusia ke Ukraina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.