TEMPO.CO, Jakarta - Operator kasino Australia, Crown Resorts, didenda A$120 juta (Rp1,2 triliun) karena pelanggaran serius, termasuk membiarkan penjudi bermain 12 jam tanpa pengawasan.
Pelanggaran oleh Crown, yang diakuisisi oleh perusahaan ekuitas swasta Blackstone Inc seharga $ 6,3 miliar, adalah "luas, berkelanjutan, sistemik, dan sangat serius", Komisi Kontrol Perjudian dan Kasino Victoria mengatakan dalam laporannya yang diterbitkan di situs web, Senin, 7 November 2022.
Beberapa pelanggaran termasuk gagal mencegah bahaya perjudian dengan membiarkan pemain berjudi terus menerus selama 12 jam atau lebih tanpa pengamatan atau interaksi, dengan beberapa pelanggan diizinkan berjudi terus menerus selama lebih dari 24 jam, katanya.
Operasi kasino juga memungkinkan sejumlah besar pelanggan dalam kategori perjudian bermasalah untuk luput dari perhatian, kata laporan itu.
Industri perjudian Australia telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir, dengan pertanyaan publik menyerang operator kasino terbesarnya karena penyimpangan dalam perlindungan pencucian uang.
Sebagai dampak dari penyelidikan terhadap Crown, yang semuanya dianggap tidak layak untuk lisensi perjudian, perusahaan menerima pembelian A$8,9 miliar oleh raksasa ekuitas swasta Blackstone Inc.
Saingan utamanya, Star Entertainment Group, juga ada dalam pengawasan setelah penyelidikan oleh komisi independen menemukan bahwa mereka gagal mencegah pencucian uang dan aktivitas kriminal.
Reuters
