TEMPO.CO, Jakarta - PM Inggris Rishi Sunak tidak memiliki rencana untuk memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv. Kebijakan ini bertentangan dengan perdana menteri sebelumnya, Liz Truss, yang memerintahkan peninjauan kemungkinan pemindahan kedutaan ke Yerusalem.
Ditanya apakah Sunak, yang menggantikan Liz Truss sebagai perdana menteri pekan lalu, berencana memindahkan kedutaan Inggris dari Tel Aviv ke Yerusalem, juru bicara pemerintah Inggris mengatakan, "Tidak ada rencana untuk memindahkan kedutaan Inggris di Israel dari Tel Aviv."
"Itu sudah dilihat dan saya bisa memastikan tidak ada rencana untuk memindahkannya," katanya kepada wartawan seperti dikutip Reuters, Kamis, 3 November 2022.
Menurut The Guardian, Truss telah mengatakan kepada perdana menteri Israel Yair Lapid, bahwa dia sedang melakukan peninjauan ketika keduanya bertemu di sela-sela sidang umum PBB di New York pada bulan September.
Proposal tersebut mendapat reaksi keras dari para pemimpin gereja Inggris, kelompok pro-Palestina, duta besar Arab di London, kementerian luar negeri Eropa dan beberapa anggota parlemen Konservatif yang konstituennya memiliki populasi Muslim besar.
Keputusan Sunak beberapa hari setelah bertemu dengan diplomat Israel dan Arab untuk merayakan ulang tahun kedua penandatanganan perjanjian Abraham, mengarah pada hubungan diplomatik yang dibangun antara Israel dan sejumlah negara Arab.
Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, menyambut baik klarifikasi tentang pemindahan kedutaan tersebut, dengan mengatakan: “Kami ingin berterima kasih kepada pemerintah Inggris, para pemimpin agama, aktivis dan anggota masyarakat yang upayanya telah membantu menjaga Inggris agar sejalan dengan hukum internasional. dalam hal ini.”