Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal Pengungsi Tenggelam di Perairan Yunani, 21 Orang Tewas

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Sekelompok migran terbungkus selimut darurat, setelah diselamatkan dari perairan lepas pulau Evia, Yunani, 1 November 2022. Hellenic Coast Guard/Handout via REUTERS
Sekelompok migran terbungkus selimut darurat, setelah diselamatkan dari perairan lepas pulau Evia, Yunani, 1 November 2022. Hellenic Coast Guard/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenjaga pantai Yunani menyatakan telah menemukan mayat 21 pengungsi dari dua kapal yang terbalik dan tenggelam di lepas pantai Yunani pada awal pekan ini. Sejumlah 20 mayat ditemukan di dekat Pulau Evia pada Rabu, 2 November 2022, sehari setelah sebuah perahu layar yang diyakini membawa hampir 70 orang tenggelam akibat badai.

Baca: Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik ke Jepang, Rakyat Diminta Berlindung

Satu mayat lainnya ditemukan pada hari Selasa dalam kecelakaan terpisah di lepas pantai pulau Samos, Yunani, di mana sebuah perahu kecil dari pantai Turki terbalik dengan 12 orang di dalamnya.

Penjaga Pantai menyatakan lebih dari 30 orang diduga hilang dalam insiden di dekat Pulau Evia, dengan tujuh lainnya hilang di Samos. 

Seperti dilansir Reuters, 12 orang telah diselamatkan tetapi para penyintas mengatakan kepada pihak berwenang 68 orang berada di dalam kapal yang tenggelam di Pulau Evia itu.

Yunani, Italia, dan Spanyol menjadi tujuan bagi orang-orang yang melarikan diri dari Afrika dan Timur Tengah untuk mencari keselamatan dan kehidupan yang lebih baik di negara-negara Uni Eropa. Pada Oktober lalu, lebih dari 20 orang tewas dalam dua kapal pengungsi yang karam di dekat Pulau Kythira dan Lesbos.

Jumlah pencari suaka yang berusaha mencapai Eropa dari Turki menurun sejak krisis migrasi Eropa pada 2015. Namun pihak berwenang Yunani mengatakan mereka telah melihat peningkatan upaya masuk melalui perbatasan darat dan laut dengan Turki.

Penjaga pantai Yunani mengatakan telah menyelamatkan sekitar 1.500 orang dalam delapan bulan pertama 2022, meningkat dari periode yang sama tahun lalu yaitu 600 orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pejabat Yunani mengatakan penyelundup manusia sekarang sering mengambil rute yang lebih panjang dan lebih berbahaya ke selatan untuk melewati patroli Uni Eropa di Kepulauan Aegean dalam upayanya mencapai Italia.

Menteri Migrasi Yunani Notis Mitarachi mengatakan pekan ini bahwa hampir tidak mungkin memantau ribuan kapal yang berlayar di perairan internasional selatan Yunani.

“Pada 2021, sekitar 80 persen keberangkatan (migran) dari Turki langsung menuju Italia,” kata Mitarachi kepada radio Parapolitika. “Tentu saja, ketika kondisi cuaca ekstrem, kapal-kapal ini tidak akan berhasil.”

Organisasi Internasional untuk Migrasi telah mencatat hampir 300 pengungsi tewas dan hilang di Mediterania timur pada tahun ini, termasuk 22 anak-anak. Pada 2021, angka yang tercatat adalah 111 orang tewas.

Baca: Warga Palestina Khawatir Kembalinya Netanyahu Menyebabkan Lebih Banyak Kekerasan

AL JAZEERA | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

1 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

1 hari lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

2 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

2 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

3 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

3 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

4 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

4 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

4 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.