TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Volodymyr Zelensky mengupayakan pertahanan yang lebih kuat dari koridor ekspor biji-bijian Ukraina, setelah Rusia mundur dari kesepakatan yang dicapai di bawah PBB tersebut.
Zelensky mengatakan kapal-kapal dengan kargo tetap bergerak keluar dari pelabuhan Ukraina karena Turki dan PBB berkomitmen menjaga koridor tetap terbuka dan berfungsi.
Baca Juga:
Baca juga: Vladimir Putin Minta Jaminan Ukraina Tak Gunakan Laut Hitam untuk Militer
"Namun, pertahanan yang andal dan jangka panjang diperlukan untuk koridor ekspor biji-bijian Ukraina," kata Zelensky dalam video pidato rutin, Selasa malam, 1 November 2022.
Rusia menghentikan perannya dalam kesepakatan Laut Hitam pada Sabtu, 29 Oktober 2022, untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Moskow keluar karena pakta itu dianggap tidak dapat menjamin keselamatan kapal sipil yang berlayar setelah serangan terhadap kapal Black Armada laut.
Berdasarkan koridor biji-bijian Laut Hitam yang disepakati pada Juli 2022, Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) - yang terdiri dari pejabat PBB, Turki, Rusia dan Ukraina - menyetujui pergerakan kapal dan memeriksa kapal pembawa biji-bijian.
Lebih dari 9,5 juta ton jagung, gandum, produk bunga matahari, barley, rapeseed, dan kedelai telah diekspor sejak komitmen itu dicapai.
Zelensky mengatakan, Rusia harus disadarkan dengan tanggapan keras dari komunitas dunia atas langkahya itu. Dia percaya Moskow telah menganggu kegiatan ekspor pangannya.
"Yang dipermasalahkan di sini jelas adalah kehidupan puluhan juta orang," kata Zelensky.
Pada Minggu, 30 Oktober 2022, JCC tanpa delegasi Moskow, telah menyepakati kapal beroperasi pada Senin, 31 Oktober 2022. PBB mengkonfirmasi, pergerakan 16 kapal pada Senin kemarin, termasuk 12 kapal keluar dan 4 kapal masuk.
Baca juga: Zelensky Minta G20 Bertindak setelah Rusia Tangguhkan Kesepakatan Laut Hitam
REUTERS