Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara Menembakkan Lebih dari 100 Peluru Artileri ke Zona Penyangga Militer

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Peluncuran rudal di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 10 Oktober 2022. Berbagai tes disimulasikan dengan menargetkan fasilitas komando militer, menyerang pelabuhan utama, dan menetralisir bandara di Selatan. KCNA via REUTERS
Peluncuran rudal di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 10 Oktober 2022. Berbagai tes disimulasikan dengan menargetkan fasilitas komando militer, menyerang pelabuhan utama, dan menetralisir bandara di Selatan. KCNA via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMiliter Korea Selatan menyatakan Korea Utara menembakkan lebih dari 100 peluru artileri dari pantai timurnya ke zona penyangga militer yang ditetapkan dalam perjanjian militer dengan Selatan pada Rabu, 2 November 2022.

Baca: Ingin Centang Biru di Twitter? Elon Musk: Bayar US$ 8

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan penembakan itu merupakan pelanggaran terhadap perjanjian 2018. Penembakan terjadi setelah Korea Utara meluncurkan sejumlah rudal balistik termasuk yang mendarat di dekat perairan Selatan untuk pertama kalinya.

Rudal itu mendarat di luar perairan teritorial Korea Selatan, tetapi di selatan Garis Batas Utara (NLL), perbatasan maritim antar-Korea yang disengketakan.

Pesawat-pesawat tempur Korea Selatan menembakkan tiga rudal udara-ke-darat ke laut utara melintasi NLL sebagai tanggapan atas penembakan rudal Korea Utara. Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan senjata yang digunakan termasuk AGM-84H/K SLAM-ER, yang merupakan senjata serangan presisi buatan AS yang dapat terbang hingga sejauh 270 km dengan 360 kg hulu ledak.

Peluncuran Korea Selatan itu dilakukan setelah kantor Presiden Yoon Suk-yeol Yoon berjanji merespons dengan cepat dan tegas sehingga Korea Utara membayar harga untuk provokasinya.

“Provokasi Korea Utara hari ini adalah tindakan perambahan teritorial oleh rudal yang menembus NLL untuk pertama kalinya sejak divisi (kedua Korea),” demikian pernyataan dari kantor Presiden Yoon.

Korea Utara menyatakan serangkaian peluncuran tersebut sebagai tanggapan atas latihan militer sekutu.

Sekretaris Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, Pak Jong Chon, mengatakan jumlah pesawat tempur yang terlibat dalam Vigilant Storm—nama latihan militer Korea Selatan dan Amerika Serikat—membuktikan latihan itu agresif dan provokatif dan secara khusus menargetkan Korea Utara. Pak mengatakan bahkan namanya meniru Operation Desert Storm yang dipimpin Amerika terhadap Irak pada 1990-an.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Langkah berlebihan pasukan musuh untuk konfrontasi militer telah menciptakan situasi serius di semenanjung Korea,” kata Pak dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA, Rabu, 2 November 2022.

Pada hari Selasa di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Ned Price mengatakan latihan itu murni untuk pertahanan dan Amerika telah menjelaskan kepada Korea Utara bahwa mereka tidak memiliki niat bermusuhan terhadap negara itu.

Price menambahkan Amerika dan sekutunya juga telah menjelaskan bahwa akan ada biaya besar dan konsekuensi besar jika Korea Utara melanjutkan uji coba nuklir, yang akan menjadi langkah berbahaya dan tidak stabil. 

Dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin menyebut peluncuran rudal Korea Utara itu belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan tindakan provokasi militer serius. Park mengatakan kedua pejabat tersebut mengutuk peluncuran tersebut dan setuju bekerja sama melawan ancaman Korea Utara.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan menyatakan, karena peluncuran tersebut, beberapa rute penerbangan di atas laut antara Korea Utara dan Jepang akan ditutup hingga Kamis pagi, 3 November 2022.

“Militer kami tidak akan pernah bisa mentoleransi tindakan provokatif Korea Utara semacam ini, dan akan menanggapi dengan tegas di bawah kerja sama erat Korea Selatan-Amerika Serikat,” kata JCS.

Baca: Tembakan Rudal Korea Utara Mengenai Perairan Kora Selatan

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

14 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

17 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

22 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

22 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

23 jam lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

1 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

1 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

1 hari lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

1 hari lalu

Rapper Korea Selatan Zico. FOTO/instagram
Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

Acara The Seasons akan kembali hadir untuk musim terbarunya. Rapper Korea Selatan Zico sebagai pemandu acaranya