TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menskors seorang manajer senior di markas besarnya di Jenewa. Ia dituduh telah memperkosa seorang dokter muda dari Inggris.
Seorang dokter junior berusia 26 tahun, Rosie James, yang bekerja untuk Layanan Kesehatan Nasional Inggris mengaku diperkosa. Pengakuannya itu diunggah di Twitter bulan lalu.
Kejaian tersebut berlangsung saat Konferensi Kesehatan Dunia di Berlin. Acara berlangsung dari 16-18 Oktober 2022 dan diselenggarakan oleh WHO. James mengatakan pada saat itu dia berencana melaporkan kejadian tersebut.
"Tersangka pelaku sedang cuti dan penyelidikan sedang berlangsung," kata juru bicara WHO dalam tanggapan email kepada Reuters tentang pernyataan James, tanpa menyebutkan nama pelaku. Individu yang diduga terlibat dalam serangan seksual menolak berkomentar ketika dihubungi Reuters.
WHS Foundation GmbH yang merupakan penyelenggara lain dari acara Berlin, mengatakan bahwa tuduhan itu harus diselidiki segera dan menyeluruh. "WHO memimpin penyelidikan dalam kasus ini," kata Dr Jörg Heldmann, direktur pelaksana WHS Foundation.
James mengatakan kepada Reuters bahwa pejabat WHO itu berulang kali melakukan pendekatan seksual. Dia meraba-raba dan meminta nomor kamar hotelnya di sebuah acara.
"Seseorang berpura-pura menjadi pacar saya untuk meredakan situasi, dan bahkan setelah itu, dia terus menyentuh saya secara tidak pantas," katanya kepada Reuters. "Saya benar-benar muak karena ini terjadi pada wanita sepanjang waktu."
Pernyataan Rosie James itu dikuatkan oleh seorang saksi yang meminta namanya tidak disebutkan untuk melindungi identitasnya. Reuters tidak menyebutkan nama pejabat tersebut mengingat pembatasan pelaporan di bawah undang-undang privasi Swiss, yang melarang mengidentifikasi orang yang dituduh melakukan kesalahan tertentu.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan badan tersebut tidak mentoleransi tindakan eksploitasi dan pelecehan seksual di jajarannya.
Simak: WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global
NDTV | NESA AQILA