Dikutip dari situs resmi Lembaga Oasis Center, pada Oktober 2017 atau beberapa bulan setelah diangkat sebagai putra mahkota, MBS menyatakan kepada media internasional bahwa Arab Saudi akan kembali menjadi kerajaan Islam moderat.
Pernyataan tersebut merujuk pada upaya modernisasi dan pembukaan kehidupan sosial dan ekonomi di Arab Saudi yang lebih terbuka daripada masa-masa sebelumnya. Sebab, menurut Oasis Center, secara kenyataan negara-negara Arab Saudi tergolong masih mengikuti jejak paham Wahabi atau Wahabisme sejak 1744.
- LD PBNU dan Mahfud MD Tolak Ajaran Wahabi di Indonesia
LD PBNU menyarankan pemerintah untuk melarang paham Wahabi di Indonesia karena tidak hanya berbahaya bagi kedaulatan negara, tetapi juga mengancam keharmonisan sesama umat muslim.
“Apalagi melakukan pengkafiran (takfiri) kepada saudara seiman sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Khawarij pada masa lalu,” kata Ahmad Fahrurrozi, Ketua PBNU Bidang Keagamaan, kepada Tempo.
Penolakan kepada LDNU tersebut turut disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia Mahfud MD. “Dibangun dengan wahabi salafi, enggak cocok di kita (di Indonesia),” kata Mahfud pada acara Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah pada Kamis, 21 April 2022 tersebut.
Mahfud MD juga menegaskan bahwa paham Wahabi boleh saja berkembang di Arab Saudi, tetapi tidak di Indonesia karena hukum bersifat kontekstual. “Boleh di sana. Karena hukum itu sesuai kebutuhan waktu, lokal, dan tempatnya,” kata Mahfud menambahkan.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga :PBNU Tak Setuju sikap LDNU Minta Agar Wahabi Dilarang, MUI: Patut Kita Apresiasi.