TEMPO.CO, Jakarta -Paham Wahabi kembali menjadi perbincangan deras di Indonesia. Hal ini bermula dari rekomendasi Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama alias LD PBNU kepada pemerintah agar melarang paham Wahabi di Indonesia.
Rekomendasi tersebut atas dasar penilaian bahwa paham Wahabi berpotensi memecah hubungan sesama muslim dan hubungan umat Islam dengan agama lain. Terlebih lagi, aliran wahabi takfiri yang dinilai gemar mengafirkan ajaran lain yang berbeda dari pandangannya.
“Wahabi takfiri itu menjadi awal gerakan radikal ISIS yang merusak hubungan sesama muslim. Mereka menganut paham kawan (dan) lawan terhadap kelompok lain, dan tidak mau menerima perbedaan pandangan atau kebenaran pihak di luar kelompoknya,” kata Ahmad Fahrurrozi selaku Ketua PBNU Bidang Keagamaan kepada Tempo pada Sabtu, 29 Oktober 2022.
Fakta-fakta Seputar Paham Wahabi
- Paham Wahabi Didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahab
Mengutip situs resmi NU, Wahabi merupakan sebutan bagi pengikut ajaran Muhammad bin Abdul Wahab yang wafat pada 1973 masehi. Bagi pengikutnya, sosok ini dianggap sebagai tokoh purifikasi atau pemurni ajaran tauhid sesuai teks Al-Quran dan Hadis.
Berdasarkan catatan sejarah, Muhammad bin Abdul Wahab tinggal di Kampung Uyainah, Najd atau sekitar 70 kilometer ke arah barat laut dari Kota Riyadh, Arab Saudi.
Baca juga : Lembaga Dakwah PBNU Sarankan Pemerintah Larang Wahabi.
Namun, belakangan merujuk situs NU, sejumlah kelompok membantah bahwa ajaran Wahabi berasal dari Muhammad bin Abdul Wahab, tetapi bersumber dari Abdul Wahhab bin Rustum.
Akan tetapi, dalam buku Rekam Jejak Radikalisme Salafi Wahabi: Sejarah, Doktrin, dan Akidah karya A. Ma’ruf Asrori, terdapat lebih banyak bukti dan klaim para ulama bahwa Wahabi berasal dari Muhammad bin Abdul Wahab sebagaimana dilansir oleh situs resmi NU.
- Putra Mahkota MBS Tegaskan Wahabi Bukan Ideologi Arab Saudi
Walaupun paham Wahabi lahir dan berkembang cukup pesat di Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman Al Saud atau yang kerap dirujuk sebagai MBS menegaskan bahwa paham Wahabi bukanlah ideologi satu-satunya di Arab Saudi.
Dikutip dari situs resmi Lembaga Oasis Center, pada Oktober 2017...