TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas dalam tragedi halloween Itaewon pada Sabtu, 30 Oktober 2022 bertambah menjadi 156 orang. Korban yang tewas mayoritas perempuan berusia 20 tahun-an.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol sedang menggodok langkah-langkah keamanan baru untuk mencegah kecelakaan seperti itu terjadi lagi di masa depan. Komisaris Kepolisian Nasional Korea Selatan Yoon Hee-keun pagi ini mengakui bahwa tindakan pengendalian massa di tempat kejadian tidak memadai.
Dia juga merasakan tanggung jawab yang berat atas keselamatan publik dan akan melakukan yang terbaik untuk memastikan tragedi seperti itu tidak akan terjadi lagi.
Sebuah jalan di distrik Itaewon dipadati sekitar 100.000 orang saat perayaan pesta Halloween yang berujung tragedi pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022. Sebanyak 154 orang dikabarkan tewas dan ratusan lainnya terluka karena saling berhimpitan di jalanan yang sempit. Yonhap via REUTERS
Presiden Yoon sebelumnya bergabung dengan puluhan ribu orang lainnya memberikan penghormatan untuk para korban tewas di altar khusus yang dibuat untuk mengenang para korban.
Sebelumnya Nathan Taverniti, korban selamat dalam tragedi halloween Itaewon dari Australia, mengatakan orang-orang sibuk merekam, bernyanyi, dan tertawa sementara saat yang sama ada orang lain yang sedang sakaratul maut. Teman Taverniti, Grace Rached, masuk dalam korban tewas.
Taverniti mengkritik upaya penyelamatan dirasa lambat. Tak heran ini menjadi sangat menyakitkan dan tercatat sebagai bencana terburuk di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini bukan disebabkan oleh orang mabuk. Namun ini karena kurangnya perencanaan, kepolisian, dan layanan darurat," kata Taverniti dalam video TikTok yang sekarang sudah dihapus.
Saat ini, semua korban dalam musibah ini sudah teridentifikasi. Yang tersisa sekarang kedukaan yang sangat besar.
Kepolisian Korea Selatan terkenal memiliki rencana yang sangat hati-hati guna memastikan kerumunan massa tetap terkendali. Namun, apa yang terjadi pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022? Ketika itu, puluhan ribu anak muda Korea Selatan diberi kebebasan untuk bebas dari aturan Covid-19. Walhasil pengunjung yang ingin merayakan halloween di kawasan hiburan malam distrik Itaewon, Seoul, membludak.
Kepolisian saat itu hanya mengerahkan 137 petugas, yang sebagian besar ditugaskan bukan untuk mengarahkan kerumunan para pengunjung, namun untuk memantau kemungkinan tindak kejahatan seperti pelecehan seksual, pencurian dan penggunaan narkoba.
Pada Minggu pagi, 30 Oktober 2022, keputusan itu harus dibayar dengan nyawa. Lebih dari 150 orang yang ingin pesta halloween tewas berdesak-desakan di sebuah gang di Itaewon.
INDEPENDENT | NESA AQILA
Baca juga: Banyak Dialami Pengunjung Festival Halloween Itaewon, Apa Itu Cardiac Arrest?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.