TEMPO.CO, Jakarta - Elon Musk akhirnya menyelesaikan pembelian Twitter seharga $44 miliar atau setara Rp.684 triliun. Dia menghabiskan beberapa bulan berunding dengan Twitter, bahkan hingga harus berhadapan di pengadilan, sebelum deal.
Berikut adalah kronologi singkat pembelian Twitter oleh Elon Musk, seorang miliarder sekaligus CEO Tesla.
31 Januari 2022: Musk mulai membeli saham Twitter dengan angsuran hampir setiap hari, mengumpulkan 5% saham di perusahaan sampai pertengahan Maret.
26 Maret 2022: Musk, yang aktif di Twitter dan memiliki puluhan juta pengikut, mengatakan dia serius ingin membangun alternatif Twitter, mempertanyakan komitmen platform untuk kebebasan berbicara, dan apakah Twitter merusak demokrasi .
Dia juga secara pribadi mendekati anggota dewan direksi Twitter termasuk temannya dan salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey. Musk dan Dorsey dikabarkan memiliki hubungan yang dekat.
Baca Juga:
27 Maret 2022: Setelah secara pribadi memberi tahu Twitter tentang peningkatan sahamnya di perusahaan, Musk memulai percakapan dengan CEO dan anggota dewan media sosial itu tentang kemungkinan bergabung.
Musk juga menyebutkan untuk memasuki Twitter secara pribadi atau memulai persaingan.
4 April 2022: Musk dengan cepat menjadi pemegang saham terbesar Twitter setelah mengakuisisi 9% saham, atau 73,5 juta saham, yang senilai $3 miliar.
5 April 2022: Musk ditawari kursi di dewan direksi Twitter dengan syarat ia mengumpulkan tidak lebih dari 14,9% saham perusahaan. CEO Parag Agrawal mengatakan dalam sebuah tweet bahwa, "Menjadi jelas bagi kami bahwa dia akan membawa nilai besar bagi Dewan kami."
9 April 2022: Setelah bertukar basa-basi melalui pesan teks atas kecintaan mereka pada teknik, hubungan singkat antara Agrawal dan Musk memburuk setelah Musk secara terbuka men-tweet, "Apakah Twitter sekarat?"
Agrawal kemudian menyebut kritik itu tidak membantu, dan Musk dengan singkat menjawab,"Ini membuang waktu. Akan membuat penawaran untuk menjadikan Twitter milik pribadi."
11 April 2022: CEO Twitter Parag Agrawal mengumumkan Musk tidak akan bergabung dengan dewan.
14 April 2022: Twitter mengungkapkan dalam pengajuan sekuritas bahwa Musk telah menawarkan untuk membeli perusahaan tersebut secara langsung seharga $44 miliar.
15 April 2022: Menghadapi perlawanan, Dewan direksi Twitter dengan suara bulat mengadopsi kebijakan "pil beracun" sebagai tanggapan atas tawaran yang diajukan Musk, mencoba untuk menggagalkan langkah Musk untuk memiliki Twitter.
21 April 2022: Musk menyiapkan pendanaan $ 46,5 miliar untuk membeli Twitter. Para petinggi Twitter berada di bawah tekanan untuk bernegosiasi.
25 April 2022: Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter seharga $44 miliar dan menjadikan perusahaan itu privat.
Miliarder yang suka blak-blakan itu mengatakan dia ingin memiliki dan membuat Twitter privat karena menurutnya itu tidak memenuhi potensinya sebagai platform untuk kebebasan berbicara.
29 Apri 2022l: Musk menjual saham Tesla sekitar $8,5 miliar untuk membantu mendanai pembelian Twitter.
5 Mei 2022: Musk memperkuat tawarannya untuk membeli Twitter dengan komitmen lebih dari $7 miliar dari berbagai kelompok investor termasuk tokoh Silicon Valley, seperti co-founder Oracle Larry Ellison.
10 Mei 2022: Sebagai petunjuk tentang bagaimana dia akan mengubah Twitter, Musk mengatakan dia akan mencabut larangan Twitter terhadap mantan Presiden Donald Trump setelah serangan 6 Januari 2021 di US Capitol. Dia menyebut larangan itu sebagai keputusan yang buruk secara moral dan sangat bodoh.
13 Mei 2022: Pernyataan mengejutkan dari Musk datang untuk membekukan proses pembelian Twitter. Dia perlu memastikan jumlah spam dan akun bot.
Sementara itu, saham Twitter jatuh dan saham Tesla rebound tajam.
6 Juni 2022: Musk mengancam akan mengakhiri perjanjian senilai $44 miliar untuk membeli Twitter, menuduh perusahaan tersebut menolak memberikan informasi yang dia minta tentang akun bot spam-nya.
8 Juli 2022: Musk mengatakan dia akan membatalkan tawarannya untuk membeli Twitter setelah perusahaan gagal memberikan informasi yang cukup tentang jumlah akun bot.
12 Juli 2022: Twitter menuntut Musk untuk memaksanya menyelesaikan kesepakatan.
19 Juli 2022: Seorang hakim Delaware mengatakan perselisihan hukum antara Musk dan Twitter akan diadili pada Oktober mendatang.
23 Agustus 2022: Seorang mantan kepala keamanan siber di Twitter menuduh perusahaan itu menyesatkan regulator tentang pertahanan keamanan sibernya yang buruk dan kelalaiannya dalam mencoba membasmi akun palsu dan menyebarkan informasi yang salah.
Musk akhirnya mengutip pelapor sebagai alasan baru untuk membatalkan kesepakatan Twitter-nya.
5 Oktober 2022: Musk menawarkan untuk melanjutkan proposal aslinya untuk membeli Twitter seharga $44 miliar. Twitter mengatakan akan menutup transaksi setelah menerima tawaran Musk.
6 Oktober 2022: Hakim Delaware menunda persidangan yang akan diadakan pada 17 Oktober hingga November untuk memberi kedua belah pihak waktu hingga 28 Oktober mencapai kesepakatan.
20 Oktober 2022: The Washington Post melaporkan bahwa Musk mengatakan kepada calon investor Twitter bahwa ia berencana untuk memberhentikan 75% dari 7.500 karyawan perusahaan.
26 Oktober 2022: Musk memposting video dirinya memasuki markas Twitter membawa wastafel, yang menunjukkan bahwa kesepakatan itu akan diselesaikan.
27 Oktober 2022: Setelah berhasil mengambil alih Twitter, Elon Musk pecat prtinggi Twitter, termasuk CEO sebelumnya, kepala keuangan, serta penasihat umum.
ABCNEWS (NESA AQILA)