Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Mengamendemen Undang-undang, Mantan Napi Bisa Jadi Tentara

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin mendengarkan Wakil Komandan Pasukan Udara Anatoly Kontsevoy di pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin mendengarkan Wakil Komandan Pasukan Udara Anatoly Kontsevoy di pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaParlemen Rusia atau Duma pada Kamis, 27 Oktober 2022, mengesahkan undang-undang yang memungkinkan mantan narapidana dimobilisasi menjadi tentara. Undang-undang itu juga mengakomodasi langkah-langkah lain untuk menopang pasukan Moskow di Ukraina.

Baca: Elon Musk Resmi Mengakuisisi Twitter, Sejumlah Eksekutif Dipecat

Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan lalu mengumumkan mobilisasi ratusan ribu tentara cadangan di negara itu untuk meningkatkan kampanye militernya di Ukraina.

Dengan aturan baru tersebut, orang-orang yang dibebaskan dari penjara dengan catatan kejahatan berat sekarang bisa dimobilisasi ke dalam angkatan bersenjata Rusia.

Dekrit sebelumnya, yang memperkenalkan mobilisasi, melarang perekrutan mantan narapidana tersebut.

Perubahan tidak berlaku untuk orang yang dihukum karena penyerangan seksual terhadap anak di bawah umur, tindakan teroris, lalu lintas bahan radioaktif, atau kejahatan terhadap pemerintah, termasuk pengkhianatan dan spionase.

Duma juga mengesahkan undang-undang yang memperkuat status orang-orang yang secara sukarela mendukung tentara Rusia selama mobilisasi, di masa perang, operasi kontra-teroris, atau di luar negeri.

“Status sukarelawan akan sama dengan prajurit kami di bawah kontrak. Itu adil karena mereka melindungi negara kita,” demikian pernyataan Ketua Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin yang diunggah di laman Duma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Undang-undang tersebut akan mengatur langkah-langkah perlindungan material dan teknis untuk kelompok sukarelawan dan mendefinisikan perlindungan sosial untuk mereka dan keluarganya.

Kedua aturan tersebut masih perlu persetujuan majelis tinggi parlemen, Dewan Federasi, sebelum Putin dapat menandatanganinya menjadi undang-undang.

Kementerian Pertahanan Rusia pada awal Oktober lalu menyatakan lebih dari 200 ribu orang telah bergabung dengan angkatan bersenjata Rusia sejak mobilisasi diumumkan.

Namun setelah publik marah karena laporkan bahwa siswa, orang tua, atau orang sakit secara keliru diperintahkan melapor untuk bertugas, Putin memerintahkan kesalahan itu diperbaiki.

Putin memerintahkan pembentukan dewan koordinasi khusus yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mikhail Mishustin untuk memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata selama mobilisasi.

Baca: Soal KTT G20 di Indonesia, Putin: Saya Mungkin Akan Hadir

AL ARABIYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat. Freepik.com/Standret
Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan


Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

2 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

3 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y


Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

4 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com
Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengklaim Rusia masuk negara-negara terdepan dalam mengembangkan kecerdasan buatan.


Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

6 hari lalu

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) Samarkand, Uzbekistan, Sabtu 21 September 2024. Dok. PDIP
Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di Universitas St. Petersburg, Rusia. Menyampaikan pesan perdamaian dan mengajak bertukar ilmu pengetahuan.


Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

6 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 13 Juli 2023. Media pemerintah melaporkan, mengatakan senjata itu adalah inti dari kekuatan serangan nuklirnya dan peringatan bagi Amerika Serikat dan musuh lainnya. KCNA via REUTERS
Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

Rusia memperingatkan Barat bahwa mereka bisa menggunakan senjata nuklir jika diserang. Selain Rusia, deretan negara yang memiliki senjata nuklir terbanyak.


Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Sumber: aa.com.tr
Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

Menlu Rusia meminta agar pembunuhan warga Palestina dengan senjata AS dihentikan oleh Israel. Hukuman kolektif massal tak bisa diterima.


Respons Kematian Hassan Nasrallah, Milisi Irak Serang Pelabuhan Israel

7 hari lalu

Tangkapan video ketika Kelompok Perlawanan Islam di Irak meluncurkan dua drone kamikaze ke Pelabuhan Eilat Israel pada 29 September 2024.
Respons Kematian Hassan Nasrallah, Milisi Irak Serang Pelabuhan Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak menyerang Pelabuhan Eilat, Israel sebagai respons atas pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah.


Pembunuhan Hassan Nasrallah, Rusia: Picu Konsekuensi Dramatis di Timur Tengah

7 hari lalu

Puing-puing bangunan yang rusak  di lokasi serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 28 September 2024. Israel membunuh pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dalam serangan udara yang kuat di Beirut. REUTERS/Ali Alloush
Pembunuhan Hassan Nasrallah, Rusia: Picu Konsekuensi Dramatis di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah oleh militer Israel.


Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

8 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.