TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengaku tidak gentar dengan skala tantangan yang bakal dia hadapi dalam pemerintahannya. Dia berjanji untuk memulihkan keyakinan, membangun kembali kepercayaan, dan memimpin negara melalui krisis Inggris.
Mantan bos hedge fund berusia 42 tahun itu, yang baru terlibat dalam politik selama tujuh tahun, punya tantangan besar untuk mengakhiri pertikaian dan perseteruan di Westminster yang telah membuat takut para investor dan sekutu internasional.
Baca juga: Inggris Didera Krisis Parah, Apa Strategi Perdana Menteri Baru Rishi Sunak?
"Saya tahu jabatan tinggi yang telah saya terima dan saya berharap untuk memenuhi tuntutannya," katanya di luar kediaman perdana menteri di Downing Street No.10, Selasa, 25 Oktober 2022.
Sunak, salah satu orang terkaya di parlemen, diperkirakan akan memangkas pengeluaran untuk menutup sekitar 40 miliar pound atau sekitar Rp710 triliun lubang di keuangan publik. Masalah keuangan itu diciptakan oleh perlambatan ekonomi, biaya pinjaman yang lebih tinggi, dan program dana bantuan energi bagi rakyat dengan durasi 6 bulan.
Dengan popularitas partainya yang terjun bebas, Sunak juga akan menghadapi seruan yang meningkat untuk pemilihan umum jika dia bergerak terlalu jauh dari manifesto kebijakan Partai Konservatif pada 2019. Pemimpin saat itu, Boris Johnson berjanji untuk berinvestasi besar-besaran di negara itu.
Ekonom dan investor mengatakan penunjukan Sunak akan menenangkan pasar, tetapi mereka memperingatkan dia memiliki beberapa pilihan mudah ketika jutaan orang berjuang melawan krisis biaya hidup.
"Saya akan menempatkan stabilitas ekonomi dan kepercayaan diri di jantung agenda pemerintah ini. Ini berarti keputusan sulit akan datang," katanya, tak lama setelah dia menerima permintaan Raja Charles untuk membentuk pemerintahan.
Sunak juga bersumpah untuk menempatkan kebutuhan publik di atas politik. Kemarahan publik Inggris meningkat karena kegamangan yang telah mencengkeram Inggris sejak pemungutan suara bersejarah 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa.
Perdana menteri telah memperingatkan rekan-rekannya bahwa mereka menghadapi "krisis eksistensial" jika tidak membantu mengarahkan negara melalui lonjakan inflasi dan rekor tagihan energi yang memaksa banyak rumah tangga dan bisnis untuk mengurangi pengeluaran.
Langkah terdekat, Sunak akan mulai membentuk kabinetnya sekarang. Beberapa anggota parlemen Konservatif berharap dia akan memasukkan politisi dari semua sayap partai.
Dia diperkirakan akan mempertahankan Jeremy Hunt sebagai menteri keuangan, setelah mantan menteri luar negeri dan kesehatan itu membantu menenangkan pasar obligasi yang bergejolak dengan merobek sebagian besar program ekonomi Truss.
Investor juga ingin tahu apakah Rishi Sunak masih berencana untuk menerbitkan anggaran baru di samping perkiraan pinjaman dan pertumbuhan pada 31 Oktober 2022, yang akan membantu menginformasikan keputusan suku bunga Bank of England pada 3 November 2022.
Baca juga: Krisis Inggris Kian Parah, Jutaan Orang Tak Makan Demi Menghemat
REUTERS