Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amnesty Internasional Serukan Penyelidikan Kemungkinan Kejahatan Perang di Gaza

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Seorang anak Palestina melihat melalui pecahan kaca mobil yang rusak, di tengah pertempuran Israel-Gaza, di kamp pengungsi Jabalya di Jalur Gaza utara 10 Agustus 2022. REUTERS/Mohammed Salem
Seorang anak Palestina melihat melalui pecahan kaca mobil yang rusak, di tengah pertempuran Israel-Gaza, di kamp pengungsi Jabalya di Jalur Gaza utara 10 Agustus 2022. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAmnesty Internasional meminta Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) menyelidiki kemungkinan kejahatan perang menyusul serangan mematikan pasukan Israel di Jalur Gaza pada Agustus lalu. Amnesty menduga serangan tersebut melanggar hukum.

Baca: Israel Menyerang Nablus, Empat Pejuang Palestina Tewas

Dalam sebuah laporan baru yang dirilis pada Selasa, 25 Oktober 2022, Amnesty menyatakan pasukan Israel membual tentang “ketepatan” serangan mereka di Gaza itu. Amnesty menyelidiki keadaan di sekitar tiga serangan spesifik terhadap warga sipil.

Amnesty menyatakan para korban serangan Israel yang disebut “tepat” itu termasuk seorang anak berusia empat tahun, seorang remaja yang mengunjungi makam ibunya, dan seorang siswa seni rupa yang terbunuh oleh tembakan tank Israel saat sedang minum teh di rumah bersama ibunya.

Organisasi itu juga menyelidiki serangan yang menewaskan tujuh warga sipil Palestina akibat serangan roket terarah yang kemungkinan diluncurkan oleh kelompok-kelompok bersenjata Palestina, kata organisasi itu.

“Serangan terbaru Israel di Gaza hanya berlangsung tiga hari, tetapi itu waktu yang cukup untuk menyebabkan trauma dan kehancuran baru pada penduduk yang terkepung,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnès Callamard, dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporan tersebut.

“Tiga serangan mematikan yang kami periksa harus diselidiki sebagai kejahatan perang; semua korban serangan yang melanggar hukum dan keluarga mereka layak mendapatkan keadilan dan ganti rugi,” ujar Callamard.

Callamard menambahkan bahwa serangan Israel pada Agustus lalu itu hanya contoh terbaru dari kekerasan tanpa pandang bulu terhadap penduduk Gaza yang dikuasai, tertindas dan terpencil, yang telah menderita di bawah blokade ilegal selama bertahun-tahun di wilayah tersebut.

“Selain menyelidiki kejahatan perang yang dilakukan di Gaza, ICC harus mempertimbangkan kejahatan terhadap kemanusiaan apartheid dalam penyelidikannya saat ini di wilayah pendudukan Palestina,” kata dia.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejak awal tahun ini, setidaknya 160 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki, termasuk 51 warga Palestina yang tewas dalam serangan tiga hari di Gaza pada Agustus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amnesty melaporkan, 31 warga sipil termasuk dalam 49 warga Palestina yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tewas di Jalur Gaza selama konflik tiga hari.

Pertempuran dimulai pada 5 Agustus ketika Israel melancarkan serangan udara, yang mereka sebut sebagai serangan pendahuluan, yang menyasar kelompok Jihad Islam.

Menggunakan foto-foto pecahan senjata, analisis citra satelit, dan kesaksian dari lusinan orang yang diwawancarai, Amnesty menyatakan telah merekonstruksi keadaan di sekitar tiga serangan spesifik, dua di antaranya dilakukan oleh pasukan Israel dan satu kemungkinan besar oleh kelompok bersenjata Palestina.

ICC telah membuka penyelidikan atas konflik Israel-Palestina, yang diperkirakan sebagian akan berfokus pada kemungkinan kejahatan perang selama konflik 2014 di Gaza. Penyelidikan ini didukung oleh Otoritas Palestina, tetapi Israel bukan anggota ICC dan memperdebatkan yurisdiksinya.

Bulan lalu, keluarga jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh mengajukan pengaduan resmi ke ICC untuk menuntut keadilan atas kematiannya.

Abu Akleh, yang bekerja di Al Jazeera selama 25 tahun dan dikenal sebagai “suara Palestina”, ditembak di kepala oleh pasukan Israel pada 11 Mei saat sedang meliput serangan tentara di kamp pengungsi Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Baca: PM Inggris Rishi Sunak Lebih Kaya dari Raja Charles, Hartanya Rp 12,8 Triliun

AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

30 menit lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

36 menit lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

1 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

2 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

2 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

4 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

6 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

6 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

9 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.