TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi menyindir mantan Presiden Donald Trump. Dia menantang Trump untuk bersaksi di depan komite 6 Januari, badan yang dibentuk untuk menyelidiki kerusuhan di gedung US Capitol.
Saat wawancara dengan Jonathan Capehart dari MSNBC pada Minggu, 23 Oktober 2022, Pelosi memprediksi Trump akan melakukan cara apapun yang mungkin dilakukan demi bisa menolak panggilan pengadilan panel 6 Januari untuk memberikan kesaksian.
“Saya tidak berpikir dia cukup jantan untuk muncul. Saya tidak berpikir pengacaranya ingin dia muncul karena dia harus bersaksi di bawah sumpah," kata Pelosi menjawab pertanyaan wartawan, dikutip dari The Independent, Senin, 24 Oktober 2022.
Baca juga: Jika Menang Pemilu 2024, Ini yang Mau Dilakukan Donald Trump
Anggota DPR AS Partai Demokrat, Cori Bush, mengangkat teleponnya saat streaming langsung dari kursi tempat dia menghabiskan malam untuk menyoroti berakhirnya moratorium pengusiran federal selama pandemi di tangga US Capitol di Washington, DC , AS, 31 Juli 2021. [REUTERS/Elizabeth Frantz]
Pernyataan tersebut muncul tepat setelah komite 6 Januari mengungkapkan bahwa Pelosi telah mengancam akan meninju Trump jika dia mau muncul. Trump diduga terlibat kerusuhan di gedung US Capitol dan merencanakan untuk memimpin massa pendukungnya.
Komite 6 Januari sudah memanggil Trump Minggu lalu. Steve Bannon, sekutu utama mantan presiden, sudah dijatuhi hukuman penjara dan denda karena melawan Komite 6 Januari.
Sedangkan Trump masih berada di bawah penyelidikan kriminal. Dia juga diduga menyimpan dokumennya dari Gedung Putih bulan lalu sehingga mendorong FBI melakukan penggeledahan di kediaman Trump di Palm Beach, Florida.
Komite 6 Januari tidak dapat menuntut Trump atas kejahatan apa pun yang terkait dengan serangan di gedung US Capitol, tetapi dapat mengeluarkan rekomendasi agar Kementerian Kehakiman melakukannya.
Adapun Kementerian Kehakiman Amerika Serikat tetap melakukan penyelidikan sendiri terkait insiden pada 6 Januari 2021. Penyelidikan sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir dengan melihat kesaksian dari setidaknya satu ajudan tinggi Gedung Putih. Ratusan orang yang terlibat dalam kerusuhan di gedung US capitol telah diadili dan dihukum karena keterlibatan mereka.
THE INDEPENDENT
Baca juga: Taiwan Tolak Gagasan 'Satu Negara Dua Sistem' seperti di Hong Kong
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.