TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi bidang energi yang dipublikasi pada Kamis, 21 Oktober 2022, mengungkap rumah – rumah di Jerman perlu memangkas konsumsi gas lebih besar dari yang sudah mereka lakukan selama ini. Hemat energi perlu dilakukan demi menghindari kekurangan gas.
“Pra-krisis konsumsi gas diperlukan agar (konsumsi) turun sampai 30 persen,” demikian pemberitaan Der Spiegel, mengutip ucapan Gunnar Luderer, Pemimpin peneliti Potsdam Institute for Climate Impact Research.
Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Baca juga: Mercedes-Benz Gandeng Rock Tech Lithium Pasok Baterai
Der Spiegel menulis level penghematan sampai setingkat itu diharapkan bisa menghindari Jerman dari kekurangan gas dan gangguan suplai.
Studi yang dilakukan mengungkap warga Jerman perlu beradaptasi dengan perilaku menggunakan pemanas, contohnya menurunkan suhu ruangan dan rutin melakukan pengecekan suhu demi bisa membantu penghemantan penggunaan gas sampai 30 persen di sektor rumah tangga sampai tahun depan.
Sektor rumah tangga, komersial dan jasa adalah konsumen terbesar gas alam di Jerman. umumnya mereka menggunakan gas untuk pemanas ruangan dan air panas. Namun dengan terbitnya hasil studi ini, mereka harus bisa mengurangi konsumsi.
Sepanjang musim panas lalu, penggunaan gas di Jerman turun sampai 23 persen dibanding rata-rata penggunaan dalam lima tahun. akan tetapi, data resmi pada September 2022 penurunan hanya 19 persen dibanding rata-rata penggunaan dalam lima tahun. Konsumsi gas diprediksi naik sebanyak 16 persen.
Studi itu juga menyayangkan kenaikan harga gas besar-besaran dengan menyebut pada Agustus 2022 harga gas 10 kali lipat lebih mahal dari rata-rata sebelum krisis energi saat ini. Rusia adalah salah satu negara pengimpor gas ke Jerman atau sekitar 50 persen dalam beberapa tahun belakangan ini. Adanya gangguan suplai dari Rusia, juga telah menutup banyak sumber pembangkit energi nuklir di Prancis dan menimbulkan masalah logistik.
Sumber: RT.com
Baca juga: Putin Rayu Erdogan Buka Pusat Pasokan Gas Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.