TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengkritik politikus Partai Republik karena menyarankan Amerika untuk memotong pendanaan untuk Ukraina setelah pemilihan kongres paruh waktu pada bulan depan.
Baca: PM Inggris Liz Truss Mundur, Hanya 6 Minggu Menjabat
“Mereka (Republikan) mengatakan, jika mereka menang, mereka tidak akan terus mendanai Ukraina,” kata Biden saat berkampanye di Pennsylvania, Kamis, 20 Oktober 2022.
“Orang-orang ini tidak mengerti. Ini jauh lebih besar dari Ukraina. Ini Eropa Timur. Ini NATO. Ini benar-benar serius, hasil konsekuensial yang serius. Mereka tidak memiliki kepekaan terhadap kebijakan luar negeri Amerika,” ujar dia.
Politikus senior Partai Republik, Kevin McCarthy, mengatakan pada Selasa lalu, jika partainya meraih keuntungan secara luas di paruh waktu, partainya tidak akan menulis "cek kosong" ke Ukraina yang dilanda perang.
Peringatan itu adalah sinyal resmi pertama bahwa Kyiv bisa menghadapi perjuangan lebih keras untuk pendanaan Amerika dalam menangkis invasi Rusia, dengan dukungan yang mulai berkurang di Washington.
McCarthy berharap menjadi ketua Dewan Perwakilan Rakyat—posisi ketiga tertinggi dalam politik Amerika setelah presiden dan wakil presiden—jika Partai Republik mengambil alih DPR dalam pemungutan suara 8 November.
Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu, Amerika Serikat telah mengalokasikan dana US$ 17,6 miliar untuk bantuan militer ke Ukraina, meskipun ini adalah sebagian kecil dari total dana termasuk untuk bantuan kemanusiaan.
Baca: WHO: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
AL ARABIYA